PT. Toyota Astra Motor adalah perusahaan yang bergerak dibidang perakitan dan penjualan kendaraan bermerk Toyota, berdiri sejak 12 April 1971, yang merupakan usaha patungan antara PT Gaya Motor, Toyota Motor Company Limited, Japan dan Astra International. Perusahaan ini bertindak sebagai agen tunggal kendaraan bermerk Toyota untuk wilayah Indonesia, PT. Toyota Astra Motor berkantor pusat di jalan Jenderal Sudirman No. 5, Jakarta Pusat. Perakitan kendaraan diserahkan kepada anak perusahaan Astra International, yaitu PT. Gaya Motor, yang beralamat di Jalan Gaya Motor, Sunter, Jakarta Utara. Pada kegiatan operasional dari pendistribusian kendaraan, selain memasarkan kendaraan melalui agen utamanya yaitu Auto 2000, PT. Toyota Astra Motor juga melakukan penyeleksian secara selektif bagi perantara yang berminat untuk memasarkan kendaraan Toyota. Proses penyeleksian dilaksanakan sedemikian rupa agar didalam pelaksanaannya seluruh perantara mobil Toyota mempunyai suatu standar khusus yang seragam, dan terkoordinasi secara konsisten di seluruh Indonesia. Bentuk konsep saluran distribusi yang digunakan oleh PT. Toyota Astra Motor adalah dengan menggunakan: a.) Pendekatan metode: i.) Market potensial (potensi pasar). ii.) Tingkat persaingan. iii.) Area coverage (jangkauan pasar) b.) Penyebaran unit atau outlet distribusi mendekati pusat-pusat bisnis dan tempat pemukiman. c.) Menggunakan konsep pelayanan VSD (Vehicle Service Parts) atau konsep sentra penjualan yang lengkap disertai dengan tempat perbaikan dan sarana penjualan suku cadang. Untuk mengetahui efektivitas dari perencanaan distribusi kendaraan Toyota, penulis menggunakan analisa korelasi Pearson (r), guna melihat hubungan apakah penambahan jumlah saluran distribusi mempunyai hubungan positif terhadap peningkatan jumlah penjualan. Menurut basil perhitungan ternyata diperoleh nilai positif yaitu: r = 0.74, yang berarti jumlah saluran distribusi mempunyai hubungan yang bersifat searah dengan jumlah penjualan, yaitu kenaikan atau penurunan jumlah saluran distribusi akan mengakibatkan kenaikan atau penurunan hasil penjualan. Selain itu dilakukan penelitian dengan analisa koefisien determinan, bahwa kontribusi saluran distribusi terhadap peningkatan volume penjualan adalah sebesar 54.76 % dan porsi selebihnya menunjukan. |