Perancangan Model Alih Teknologi Industri Rumput Laut Dalam Meningkatkan Nilai Tambah  

Oleh:

Umar, Farhat

Jenis: Article from Proceeding
Dalam koleksi: Prosiding Seminar Nasional Teknik Industri Badan Kerjasama Penyelenggara Pendidikan Tinggi Teknik Industri (BKSTI) 2014: Bukittinggi, 2-4 September 2014, page 5: 188-194.
Topik: Rumput Laut; Carragenan; Nilai tambah; Alih Teknologi. Interpretative Struktural modelling (ISM)
Fulltext: 31. bksti7-523 (Farhat Umar) 188-194.pdf (357.87KB)

Isi artikel

Rumput laut merupakan hasil laut yang saat ini memiliki potensi pasar yang besar, baik untuk permintaan dalam negeri maupun untuk luar negeri. Hasil produksi rumput laut telah berhasil dipasarkan ke luar negeri (diekspor) dalam jumlah yang besar, akan tetapi 90 % nya masih berupa rumput laut kering. Rumput laut kering merupakan produk olahan sederhana dari rumput laut basah, bila ditilik dari nilai tambah relatif sangat kecil, dibanding dengan produk olahan lanjut rumput laut ini, semisal carragenan (refine carragenan) yang saat ini memiliki potensi pasar untuk ekspor maupun dalam negeri yang sangat besar. Akan tetapi industri carragenan di tanah air hingga saat ini relatif tidak berkembang. Keadaan ini terjadi karena adanya beberapa kendala, yang utamanya adalah kendala alih teknologi di tingkat industri untuk memproses lebih lanjut rumput laut menjadi refine carragenan. Untuk mengatasi kendala tersebut dilakukan kajian system dengan melibatkan pelaku yang terkait, dengan pendekatan sistem dalam proses alih teknologi industri olahan rumput laut tersebut, khususnya dalam menghasilkan produk refine carragenan yang dapat diserap pasar diharapkan dapat diwujudkan dengan baik. Model alih teknologi untuk industri pengolahan rumput laut dapat dibentuk dengan pendekatan Interpretative Structural Modelling (ISM) yang mengkaji hubungan-hubungan struktural antara berbagai elemen dan sub elemen yang terkait dengan tujuan tersebut.

Opini Anda

Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali