Anda belum login :: 23 Nov 2024 03:32 WIB
Detail
ArtikelIdentifikasi Potensi Guna Pengembangan Kluster Industri Kecil Menengah Konveksi di Kab. Gresik  
Oleh: Leksono, Eko Budi ; Ismiyah, Elly ; Musyarofah, Siti
Jenis: Article from Proceeding
Dalam koleksi: Prosiding Seminar Nasional Teknik Industri Badan Kerjasama Penyelenggara Pendidikan Tinggi Teknik Industri (BKSTI) 2014: Bukittinggi, 2-4 September 2014, page 5: 6-12.
Topik: IKM konveksi; survey; identifikasi potensi; kluster.
Fulltext: 2. bksti7-504 (Eko Budi Leksono, Elly Ismiyah, dan Siti Musyarofah) 6-12.pdf (166.03KB)
Isi artikelKeberadaan industri kecil menengah (IKM) dan pondok pesantren (PONPES) berbasis industri konveksi di Kabupaten Gresik sangat banyak dan berpotensi dikembangkan dalam rangka menopang perekonomian daerah sehingga diperlukan identifikasi potensi secara holistic guna dibuat model pengembangan kluster agar mempermudah pihak-pihak terkait melakukan pengembangan dan pembinaan. Identifikasi potensi dibuat dengan melakukan survey terhadap IKM konveksi dengan kategori : data pemilik/pengelola, identitas usaha, tenaga kerja, vahan baku, keuangan, proses produksi, sosial dan lingkungan serta permasalahan yang dihadapi. Dari data hasil survey akan dijadikan inputan dalam rangka proses clustering sehingga terbentuk kelompok-kelompok dengan karakteristik yang sama. Dari hasil survey diketahui bahwa keberadaan IKM dan pondok pesantren berbasis konveksi sangat potensial dikembangkan dalam rangka menopang perekonomian daerah dan menyerap tenaga kerja yang besar. Kelemahannya adalah kurang adanya networking diantara mereka serta belum banyak yang mempunyai unit pengelolaan limbah sehingga limbah yang dihasilkan dapat mencemari lingkungan dan berbahaya bagi kesehatan. Dari hasil clustering diperoleh 4 (empat) kluster IKM konveksi yang terbentuk, dimana 2 (dua) diantaranya sangat layak untuk dikembangkan pembinaannya lebih lanjut dengan alasan beranggotakan 86,5 % IKM dengan kelompok anggota adalah IKM konveksi yang memproduksi aksesoris pakaian (kluster I) dan sarung tenun ATMB (kluster II). Disamping itu, lokasi dari anggota kedua kluster II masih dalam satu wilayah kecamatan sehingga berpotensi dijadikan sentra industri berwawasan lingkungan.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)