Anda belum login :: 23 Nov 2024 03:29 WIB
Detail
ArtikelPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENGUKURAN PERILAKU PENGEMUDI KENDARAAN UMUM DALAM MENGATASI KELELAHAN DAN KANTUK  
Oleh: Zuraida, Rida ; Soebandrija, Khristian Edi Nugroho
Jenis: Article from Proceeding
Dalam koleksi: Prosiding Seminar Nasional Teknologi Industri (SNTI) ke-IV: Inovasi Teknologi Ramah Lingkungan untuk Penguatan Daya Saing Industri di Jakarta, 4-5 Juni 2014 - Buku II, page 132: 1-7.
Topik: Perilaku pengemudi; kelelahan; kantuk; FLS; IFLS
Fulltext: 132 1-7.pdf (241.75KB)
Isi artikelKelelahan dan kantuk pada saat mengemudi seringkali dialami oleh pengemudi terutama jika jam mengemudi cukup panjang. Fenomena menunjukkan orang lebih suka terus mengemudi dibandingkan beristirahat saat lelah dan mengantuk. Setiap pengemudi memiliki cara yang berbeda dalam mengatasi kelelahan dan kantuk ini. Keefektifan setiap cara ini, bisa jadi berbeda tiap individu. Pemahaman pola kelelahan dan kantuk terjadi di antara para pengemudi kendaraan berdurasi panjang dirasa penting, termasuk perilaku mengatasinya serta keefektifannya. Paper ini membahas mengenai pengembangan alat ukur perilaku pengemudi kendaran umum sebagai bagian dari penelitian yang membahas mengenai perilaku pengemudi kendaraan umum dalam mengatasi kelelahan dan kantuk. Alat ukur disusun berdasarkan faktor individu, faktor risiko kelelahan akibat jam kerja, faktor risiko akibat waktu istirahat, pola kantuk dan kelelahan yang dialami dan cara mengatasinya serta persepsi pengemudi mengenai efektivitasnya. Alat ukur terdiri dari 22 pertanyaan mencakup informasi waktu kerja sebanyak 6 pertanyaan mengacu pada Fatigue likelihood scoring, 4 pertanyaan mengenai informasi waktu istirahat dan waktu bekerja mengacu pada Individual fatigue likelihood scooring, dan 12 pertanyaan mengenai kantuk dan kelelahan yang dialami oleh pengemudi dengan menggunakan Karolinska Sleepiness Scale (KSS) untuk tingkat kantuk, dan Assesment Fatigue Scale (AFS) sebagai acuan tingkat kelelahan. Daftar pertanyaan ini merupakan acuan untuk wawancara terstruktur kepada para pengemudi. Tingkat pemahaman pertanyaan yang diajukan diuji pada 15 orang dengan diminta memberikan penilaian 1 (tidak paham), 2 (kurang paham), dan 3 (paham). Hasinyal 26 pertanyaan dinilai 100% dipahami oleh responden, dan 3 pertanyaan dinilai 80% kurang paham oleh responden. Pertanyaan yang dianggap kurang paham kemudian diperbaiki tata bahasanya. Dari hasil ini, alat ukur yang dikembangkan layak untuk digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian mengenai perilaku pengemudi kendaraan umum dalam mengatasi kelelahan dan kantuk.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)