MODEL PENERAPAN PERBAIKAN PADA PROSES PELAPISAN ANTIKARAT MOBIL DENGAN MENGGUNAKAN METODE DESIGN for SIX SIGMA DAN TRIZ  

Oleh:

Bola, Michael Beta

Jenis: Article from Proceeding
Dalam koleksi: Prosiding Seminar Nasional Teknologi Industri (SNTI) ke-IV: Inovasi Teknologi Ramah Lingkungan untuk Penguatan Daya Saing Industri di Jakarta, 4-5 Juni 2014 - Buku II, page 121: 1-6.
Topik: DFSS; DMADV; TRIZ.
Fulltext: 121 1-6.pdf (243.44KB)

Isi artikel

Gaya hidup masyarakat bergeser pada kendaraan beroda empat yaitu mobil. Setelah munculnya mobil murah di pasaran Indonesia, semakin mudah sebuah mobil dimiliki. Tanpa disadari, para pengguna kendaraan hampir saja melupakan hal kecil dibalik mewahnya mobil yang mereka miliki, yaitu antikarat. Hal ini merupakan hal yang sering dilewatkan oleh calon pembeli, kebanyakan pembeli hanya berfokus pada bentuk mobil, fitur yang ditawarkan, kekuatan mesin, dan layanan purna jual. Antikarat seharusnya tidak dilupakan oleh calon pembeli, dengan adanya antikarat dapat memperpanjang tampilan luar kendaraan. Hal ini membuat para pelaku industri harus meningkatkan daya saing dengan meningkatkan kualitas produknya, khususnya antikarat. Dari pemaparan diatas, penilitian ini ditujukan untuk dapat meningkatkan daya saing perusahaan. Untuk meningkatkan daya saing, perusahaan harus mengetahui kendala-kendala yang dimiliki dalam sistem produksinya yang dimilikinya. Pada penelitian ini berfokus pada proses pengecatan anti karat. Metode perbaikan yang akan diterapakan dengan metode Six Sigma. Alat yang digunakan dalam metode Six Sigma ini adalah DFSS yang sering disebut DMADV (Define, Measure, Analyze, Design, dan Verify). Dalam pencarian problem solving, TRIZ hadir untuk menyelesaikannya. Setelah perbaikan diterapkan, diharapkan terjadi peningkatan kualitas mobil yang dikeluarkan ke pasaran tanpa komplain. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah model terintegrasi DFSS dan TRIZ dalam meningkatkan kualitas mobil.

Opini Anda

Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali