Anda belum login :: 23 Nov 2024 03:32 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
ANALISA KECELAKAAN DAN KESELAMATAN KERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) STUDI KASUS DI PT. X
Oleh:
Umyati, Ani
;
Rahabistara, Yogi
Jenis:
Article from Proceeding
Dalam koleksi:
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Industri (SNTI) ke-IV: Inovasi Teknologi Ramah Lingkungan untuk Penguatan Daya Saing Industri di Jakarta, 4-5 Juni 2014 - Buku II
,
page 100: 1-6.
Topik:
Analisa Kecelakaan Kerja
;
Faktor Risiko
;
FMEA
Fulltext:
100 1-6.pdf
(148.64KB)
Isi artikel
Semakin ketatnya persaingan dibidang industri menuntut perusahaan harus mampu bertahan dan berkompetisi. Keselamatan kerja merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan untuk dapat memenangkan kompetisi. Oleh karena itu keselamatan kerja perlu diterapkan dengan tujuan untuk meningkatkan keselamtan kerja serta meningkatkan produktivitas tenaga kerja. PT. Xmerupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa penyedia daur ulang plastik yang awal mulanya merupakan plastik bekas pembungkus cairan kimia, lalu dibersihkan dan selanjutnya plastik tersebut akan dikirim ke konsumen untuk memenuhi permintaan. Kegiatan yang dilakukan adalah dengan mengolah limbah plastik industri, pengolahan dilakukan dengan kegiatan pencucuian limbah plastik yang selanjutnya dibentuk menjadi ppack-pack, hasil dari pengolahan plastik dikirim ke perusahaan yang menjadi konsumen. Pada proses produksi terdapat kemungkinan-kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja, karena akan terjadi kontak dengan bahan-bahan kimia. Saat ini PT. X belum menerapkan Sistem Manajemen K3, sehingga di perusahaan tersebut belum terdapat identifikasi potensi bahaya yang mungkin menyebabkan kecelakaan kerja. Untuk mendapatkan hal tersebut, maka dirasakan perlun untuk mengidentifikasi penyebab terjadinya kecelakaan ataupun gangguan. Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) merupakan salahsatu metode yang digunakan untuk melakukan analisis penyebab potensial timbulnya suatu gangguan, probabilitas kemunculannya dan bagaimana cara menanganinya. Hasil penelitian menunjukkan faktor risiko tertinggi berupa faktor risiko gangguan pernafasan yang disebabkan bau asap yang ditimbulkan mesin diesel di area pencucian plastik, bau sisa cairan kimia pada proses penyortiran dan pemotongan. Hal tersebut ditunjukkan oleh nilai RPN tertinggi yaitu 48, 40 dan 40.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Kembali
Process time: 0.015625 second(s)