Indonesia merupakan negara yang jumlah penduduknya cukup besar, hal ini merupakan peluang konsumsi produk makanan roti sebagai makanan alternatif di Indonesia, maka penggunaan ragi sebagai salah satu bahan pembuat roti juga mempunyai peluang yang cukup baik. PT. X sebagai importir dan penyalur utama bahan-bahan kimia dan juga bahan-bahan makanan memperkirakan kebutuhan ragi nasional di Indonesia sekitar 1050 ton per tahun dari, potensi pasar sebesar itu diperkirakan para pengguna ragi baik bakery, hotel, maupun industri roti lainya merupakan konsumen terbesar. Namun pasar ragi instant yang yang ada sekarang ini diketahui telah didominasi oleh merk-merk yang sudah lama ada dan sudah terkenal. Dan pada tahun 1993 tepatnya bulan September PT X mulai memasarkan produk ragi instan "Y" melalui saluran-saluran distribusinya. Kesulitan yang dihadapi PT X adalah karena ketatnya persaingan dimana-mana, merk-merk produk sejenis yang sudah lama ada di pasar mendominasi sebagian besar market share. Oleh arena itu perusahaan berusaha untuk memperkenalkan produknya dan mempertahankan harga produknya kepada konsumen sebagai produk ragi instan yang berkualitas baik. Jadi penulis menyimpulkan bahwa masalah yang dihadapi PT X adalah harus menyusun dan menjalankan strategi pemasaran yang tepat sehingga meningkatkan kemampuan perusahaan alam bertahan dan bersaing di pasar. Adapun strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan dalam melakukan produk ragi stan "Y" ke pasar sasaran meliputi kegiatan sebagai berikut: Analisa SWOT, Kegiatan segmentasi pasar, penentuan pasar sasaran, dan penentuan posisi pasar, Kebijakan strategi bauaran pemasaran: Strategi Produk, Strategi harga, Strategi distribusi, Strategi promosi Dengan melakukan kegiatan-kegiatan tersebut maka PT X megetahui dan menganalisa hasil-hasilnya sehingga langkah-langkah apa yang harus dilakukan selanjutnya (Next action to be taken), sehingga hasil memuaskan. |