Anda belum login :: 23 Nov 2024 03:12 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Penerapan Metode Line Balancing Untuk Meningkatkan Target Produksi
Oleh:
Basri, Muhammad
;
Arminas
;
Hariati
Jenis:
Article from Proceeding
Dalam koleksi:
Prosiding Seminar Nasional Teknik Industri Badan Kerjasama Penyelenggara Pendidikan Tinggi Teknik Industri (BKSTI) 2014: Bukittinggi, 2-4 September 2014
,
page 2: 147-163.
Topik:
Line Balancing
;
Water Pump
;
Standard Operation Combination Table
;
Cell Assessment
Fulltext:
23. bksti7-222 (Muhammad Basri, Arminas, Hariati) 147-163.pdf
(1.6MB)
Isi artikel
Persaingan bisnis yang semakin kompetitif dihadapi oleh semua pelaku bisnis. Setiap perusahaan perlu melakukan inovasi dalam berbagai bidang, termasuk bidang operasional. Konsep penyeimbangan lini (line balancing) merupakan konsep yang berupaya melakukan penyeimbangan dalam lini produksi agar tercipta kelancaran dalam suatu sistem produksi, dengan cara mengelompokkan berbagai tugas produksi ke dalam beberapa stasiun kerja dengan memperhatikan keseimbangan waktu. PT. Panasonic Manufacturing Indonesia merupakan perusahaan yang memproduksi enam produk, salah satunya adalah water pump atau Pompa Air. Pada bussines unit water pump seringkali dihadapkan pada kondisi dimana jumlah produk yang dihasilkan jauh di bawah target produksi yang diinginkan. Salah satu penyebabnya yaitu dari proses perakitan produk B2 yang menjadi komponen utama pada water pump memliki jalur pekerjaan yang pada lintasannya tidak seimbang, baik pada bagian input maupun output. Hal inilah yang mendorong penulis untuk menganalisa masalah tersebut dengan menggunakan metode Standard Operation Combination Table (SOCT) dan Cell Assessment (CA). Metode SOCT ini bisa memberikan hasil penganalisaan berapa seharusnya waktu yang dibutuhkan dan berapa operator yang harus digunakan agar jalur pekerjaan pada lintasannya dapat seimbang baik pada bagian input maupun bagian output. Sedangkan metode CA dapat memberikan hasil penganalisaan dari kondisi yang terjadi pada lintasan perakitan produk B2 tersebut dalam bentuk total ranking. Dari hasil penganalisaan dengan metode SOCT didapatkan hasil bahwa dalam lintasan perakitan produk B2 bagian input hanya memerlukan waktu sebesar 113,09 detik dengan jumlah operator sebanyak 3 orang yang pada awalnya waktu yang digunakan sebesar 120 detik dengan jumlah operator sebanyak 4 orang, sedangkan pada bagian output memerlukan waktu sebesar 122,40 detik dengan jumlah operator sebanyak 5 orang yang pada awalnya waktu yang digunakan sebesar 135 detik dengan jumlah operator sebanyak 6 orang. Untuk hasil penganalisaan kondisi lintasan pada perakitan produk B2 dengan menggunakan metode CA yaitu total rankingnya adalah C dengan assessed point sebesar 3,5 yang artinya kondisi lini ini cukup seimbang
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Kembali
Process time: 0.015625 second(s)