Anda belum login :: 23 Nov 2024 03:14 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Penjadwalan Produksi Dengan Metode Non Delay (Studi Kasus Bengkel Bubut Chevi Sintong Palembang)
Oleh:
Livia
;
Alfian, Achmad
Jenis:
Article from Proceeding
Dalam koleksi:
Prosiding Seminar Nasional Teknik Industri Badan Kerjasama Penyelenggara Pendidikan Tinggi Teknik Industri (BKSTI) 2014: Bukittinggi, 2-4 September 2014
,
page 2: 15-19.
Topik:
Penjadwalan
;
Non Delay
;
Keterlambatan
;
Due date
Fulltext:
3. bksti7-204 (Livia, Achmad Alfian) 15-19.pdf
(308.19KB)
Isi artikel
Bengkel Bubut Chevi Sintong Palembang merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam body repairterutama untuk kendaraan roda empat. Dalam memproduksi produknya, Bengkel Bubut Chevi Sintong hanya melayani pesanan saja (Job Shop) dan melibatkan banyak mesin dalam pengerjaannya. Dalam memenuhi pesanan pelanggan tersebut, masih adanya mesin yang menganggur ketika sedang mengerjaan joblainsehingga sering terjadi keterlambatan penyelesaian waktu pengerjaanjobatau melebihibatas maksimal (due date). Hal inilah yang membuat sekitar 75% (menurut planner) produk jasa perbaikan mengalami keterlambatan. Keterlambatan pemenuhan permintaan ini mengakibatkan biaya jasa perbaikanyang lebihbesar dan kepercayaan konsumen terhadap perusahaan akan menurun karena tidak dapat memenuhi pesanan sesuai dengan due dateyang telah ditetapkan. Oleh karena itu, perlu dilakukan penjadwalan pada setiap mesin untuk meminimumkan jumlah dan waktu keterlambatan tersebut.Adapun metode yang memiliki fungsi untuk meminimasi jumlah dan waktu keterlambatan adalah menggunakan metode non delay. Penjadwalan non delaymerupakan jadwal nyata yang tidak membiarkan satu pun mesin dalam keadaan menganggur sehingga dapat menghasilkan jumlah dan waktu keterlambatan yang minimum. Hasil dari penjadwalan dengan metode non delay menunjukkan total waktu penyelesaian job sebesar 769.506 menit dengan urutan proses job3, job1, job2, job4, job 6 dan job5 dengan total hanya 1 jobyang mengalami keterlambatan dibandingkan dengan penjadwalan yang dilakukan perusahaan yaitu sebesar 918.184 menit dengan total 5jobyang terlambat, yaitu pada job2, job3, job4, job5 dan job6. Waktu yang mengalami keterlambatan dalam penyelesaian non delay relatif lebih kecil dibandingkan dengan waktu keterlambatan yang dilakukan perusahaan. Penjadwalan dengan metode non delay memungkinkan beberapa operasi dilakukan dalam waktu yang bersamaan tetapi dengan mesin yang berbeda, sehingga apabila diterapkan perusahaan dapat meningkatkan produktivitas produksinya. Selain itu, adanya penurunan biaya jasa perbaikan sebesar Rp.134.645,00dengan penjadwalan non delay
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Kembali
Process time: 0.015625 second(s)