Anda belum login :: 17 Feb 2025 08:18 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Patogenisitas Virus Tungro pada Varietas Tetua Padi Tahan Tungro
Oleh:
Praptana, R Heru
;
Sumardiyono, YB
;
Hartono, Sedyo
;
Trisyono, Y. Andi
Jenis:
Article from Journal - ilmiah nasional - terakreditasi DIKTI - non-atma jaya
Dalam koleksi:
Jurnal Fitopatologi Indonesia vol. 09 no. 06 (Dec. 2013)
,
page 186-192.
Topik:
endemis
;
ketahanan varietas
;
RTBV
;
RTSV
;
virulensi
;
endemic
;
resistance of varieties
;
RTBV
;
RTSV
;
virulence
Fulltext:
8514-23972-1-PB.pdf
(239.97KB)
Ketersediaan
Perpustakaan Pusat (Semanggi)
Nomor Panggil:
FF28
Non-tandon:
1 (dapat dipinjam: 0)
Tandon:
tidak ada
Lihat Detail Induk
Isi artikel
Tungro merupakan salah satu penyakit penting pada padi yang menjadi kendala dalam peningkatan produksi padi di Indonesia. Tungro disebabkan oleh infeksi Rice tungro bacilliform virus (RTBV) dan Rice tungro spherical virus (RTSV) yang ditularkan oleh wereng hijau Nephotettix virescens. Indikasi adanya variasi virulensi virus tungro dari daerah yang berbeda serta hubungan spesifik antara ketahanan varietas dan isolat virus tungro memerlukan kajian patogenisitas virus tungro dari beberapa daerah endemis di Indonesia. Penelitian ini bertujuan mendeterminasi patogenisitas virus tungro pada beberapa varietas tetua tahan tungro. Satu varietas rentan TN1 dan sepuluh varietas tetua tahan digunakan di dalam penelitian. Survei dan koleksi tanaman terinfeksi dilakukan di delapan daerah endemis tungro. Penularan buatan dengan metode tabung digunakan dalam patogenisitas virus tungro. Wereng hijau hasil tangkapan dari lapangan digunakan sebagai penular. Patogenisitas virus tungro diidentifikasi berdasarkan nilai insidensi dan indeks penyakit tungro. Hasil penelitian menunjukkan patogenisitas virus tungro dari beberapa daerah endemis bervariasi pada beberapa varietas tetua tahan. Isolat dari Jawa Tengah, Sulawesi tengah dan Nusa Tenggara Barat dapat menginfeksi semua varietas tetua tahan dan isolat Jawa Tengah memiliki patogenisitas tertinggi .
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Kembali
Process time: 0.015625 second(s)