Anda belum login :: 23 Nov 2024 03:10 WIB
Detail
ArtikelAnalisis Penggunaan Egrek sebagai Alat Pemanen Kelapa Sawit: Part 2. Atribut Egrek dan Ergonomi Re-Desain  
Oleh: Huda, Listiani Nurul
Jenis: Article from Proceeding
Dalam koleksi: Prosiding Seminar Nasional Teknik Industri Badan Kerjasama Penyelenggara Pendidikan Tinggi Teknik Industri (BKSTI) 2014: Bukittinggi, 2-4 September 2014, page 1: 284-289.
Topik: egrek; buruh panen; kelapa sawit; MsDs; ergonomis
Fulltext: 46. bksti7-146 (Listiani Nurul Huda) 284-289.pdf (577.66KB)
Isi artikelEgrek digunakan para Buruh Panen (BP) untuk tanaman kelapa sawit yang tinggi tanaman sudah mencapai lebih dari 3 meteryang berbentuk pisau berbentuk sabit yang melengkung dengan sudut sebesar 135 derajat, disambungkan dengan galah sepanjang 6-12 meterdengan berat sekitar 5-6 kg beserta pegangannya. Bahan pisau egrek aktual adalah medium carbon steel dengan berat pisau egrek sekitar 0,73 kg. Aktivitas memanen TBSmenggunakan egrek dilakukan secara manual dan berulang-ulang dengan gerakan statiscenderung mengakibatkan BP mengalami kontraksi otot khususnya pada lengan bagian atas, bahu dan leher sehingga menyebabkan terjadi resiko keluhan kerjayang disebut Musculoskeletal Disorders(MsDs).Pada makalah ini pengamatan dilakukan terhadap 13 orang BP untuk mengetahui atribut egrek yang diinginkanBPyang mampu mereduksi keluhan MsDsdan persentasi jam kerja dan istirahatpara BPdiamati terhadap 3 orang BP. Metode yang digunakan adalah observasi lapangan dan kuesioner. Hasil yang diperoleh adalah atribut pisau egrek adalah berbahan bajayang lebih ringan(62%) dan galah dari alumunium (46%), sistem penyambungan antara mata pisau dan galah menggunakan baut (62%), egrek disarung menggunakan kayu(62%), daya tahan mata pisau egrek minimal 1 tahun (77%) dan diinginkan fungsi tambahan egrekyaitu menggunakan batang beruas(54%).Jumlah keluhan MsDsadalah naik seiring dengan kenaikan jumlah TBS, jumlah pelepah dan tinggipohon yang dipanen. Rata-rata waktu yang tersedia untuk bekerja digunakan BP untuk kerja sebesar 48% dan istirahat sebesar 52%. Hal ini mengindikasikan bahwa performansi egrek secara keseluruhan perlu perbaikan. Redesain egrek secara ergonomis dilakukan dengan memperhatikan anthropometri para BP khususnya diameter genggaman galah egrek
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)