Pengukuran Kelelahan dan Resiko Cedera Otot Rangka Pada Pekerjaan Konstruksi  

Oleh:

Kusmasari, Wyke ; Cahyadi, Dadi

Jenis: Article from Proceeding
Dalam koleksi: Prosiding Seminar Nasional Teknik Industri Badan Kerjasama Penyelenggara Pendidikan Tinggi Teknik Industri (BKSTI) 2014: Bukittinggi, 2-4 September 2014, page 1: 139-144.
Topik: kelelahan; cedera; otot rangka; konstruksi
Fulltext: 25. bksti7-141 (Wyke Kusmasari, Dadi Cahyadi) 139-144.pdf (614.37KB)

Isi artikel

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui karakteristik perkembangan kelelahan dan resiko cedera otot rangka atau Work Related Musculoskeletal Disorders (WMSDs) pada pekerjaan konstruksi. Indikasi awal terjadinya WMSDs adalah kelelahan pada otot. Kelelahan ini disebut sebagai localized muscle fatigue (LMF). Oleh karena itu salah satu cara untuk mencegah MSDs pada pekerja adalah dengan merancang metode kerja berdasarkan karakteristik perkembangan kelelahan dan resiko cedera otot rangka pada pekerja konstruksi. Penelitian ini melibatkan 11 orang responden dengan rentang usia 20-34 tahun, memiliki pengalaman kerja minimal 3 tahun, dan tidak sedang mengalami cedera otot pada saat pengukuran. Tingkat kelelahan pekerja diukur dari kenaikan skala Borg dan penurunan kekuatan genggaman tangan (grip strength) sedangkan resiko cedera otot rangka diukur dengan menggunakan worksheet RULA, REBA, dan OWAS. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, didapatkan urutan tingkat kelelahan dari yang paling lelah adalah pekerjaan membuat rangka cor (Bekisting), pekerjaan melapis langit-langit dengan bahan Skim Coat, pemasangan batu bata ringan (Selcon), dan pembesian. Urutan pekerjaan dari yang paling beresiko cedera otot rangka hingga yang kurang beresiko diantara empat pekerjaan yang diamati adalah pekerjaan membuat rangka cor (Bekisting), pembersian, pekerjaan melapis langit-langit dengan bahan Skim Coat, dan pemasangan batu bata ringan (Selcon)

Opini Anda

Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali