Pengaturan Waktu Kerja dan Istirahat Terhadap Efek Fisiologis Akibat Heat Stress  

Oleh:

Febrina, Laila ; Noviana, Linda ; Susanto, Indrawan

Jenis: Article from Proceeding
Dalam koleksi: Prosiding Seminar Nasional Teknik Industri Badan Kerjasama Penyelenggara Pendidikan Tinggi Teknik Industri (BKSTI) 2014: Bukittinggi, 2-4 September 2014, page 1: 60-65.
Topik: heat stress; fire assay; pengaturan waktu kerja; istirahat; tekanan
Fulltext: 11. bksti7-114 (Laila Febrina, Linda Noviana,Indrawan Susanto) 60-65.pdf (378.33KB)

Isi artikel

Pekerjaan bagian fire assay Industri Laboratorium Jasa Analisis terpapar panas pada suhu 32-35°Cselama 8 (delapan) jam kerja. Kondisi ini menyebabkan gejala heat stress seperti pusing, kaku/kram otot, lelah, jantung berdebar-bedar, dan mual/muntah. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi sistem pengaturan waktu kerja dan istirahat pekerja fire assay di Industri Laboratorium Jasa Analisis serta mengetahui efektifitas pengaturan tersebut terhadap tekanan darah dan temperatur tubuh pekerja. Penelitian bersifat kuasi eksperimen dengan jenis rancangan one group before and after design dengan intervensi pengaturan waktu istirahat. Populasi penelitian ini adalah seluruh pekerja pada bagian fire assay berjumlah14 orang. Data dianalisis dengan bantuan.Hasil penelitian memperlihatkan sistem pengaturan waktu kerja dan istirahat eksisting lebih signifikan meningkatkan tekanan darah dan temperatur tubuh pekerja bila dibandingkan pengaturan waktu kerja dan istirahat dengan menggunakan modifikasi. Disarankan kepada pekerja untuk tetap melaksanakan waktu istirahat secara efektif serta sesering mungkin mengkonsumsi air putih gunamenghindari dehidrasi, pekerja saat istirahat harus berada di tempat khusus yang telah disediakan oleh perusahaan dan kepada pengusaha untuk mengatur tata letak lokasi tanur dengan baik dan bekerjasama dengan petugas kesehatan dalam melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala

Opini Anda

Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali