Sistem Penjualan Kredit, Piutang Dagang, Penerimaan Kas, Prosedur, Pengendalian Intern Tujuan utama bagi perusahaan pada umumnya, adalah untuk memperoleh/mendapatkan laba yang sebesar-besarnya agar ia mampu bertahan, berkembang, dan bersaing dalam perekonomian pasar bebas dewasa ini. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka diperlukan seperangkat strategi, rencana, kebijakan, struktur organisasi, dan metode yang mengatur semua kegiatan perusahaan secara efisien dan efektif. Salah satu faktor yang menjadi pertimbangan dalam pencapaian tujuan di atas adalah penjualan. Yang mana penjualan ini bisa dipengaruhi melalui pemberian fasilitas kredit. Dengan pemberian fasilitas kredit ini, sudah dapat dipastikan bahwa volume penjualan dan daya saing perusahaan akan meningkat. Tetapi penjualan kredit itu juga berdampak pada peningkatan suatu jenis aktiva, yang kita kenal sebagai piutang dagang. Piutang datang perlu mendapat perhatian yang mendalam dari pimpinan perusahaan, karena di dalamnya terkandung resiko keterlambatan pelunasan dan resiko tidak tertagihnya, yang mana resiko-resiko ini bertambah besar sejalan dengan bertambah besarnya ,jumlah Piutang Dagang. Oleh karena itu perusahaan juga harus memperhatikan pentingnya otorisasi pemberian kredit pada langganan agar resiko-resiko tersebut dapat diminimalisasi sehingga piutang yang terjadi dapat ditagih tepat pada waktunya dan dalam jumlah yang benar, dengan demikian aktivitas perusahaan dapat berjalan dengan baik. Selain itu proses pencairan piutang dagang menjadi kas juga perlu mendapat perhatian dari perusahaan, karena kas merupakan aktiva perusahaan yang palina likuid sehingga mudah untuk diselewengkan. Sehingga pemisahan fungsi antara kas dan penagihan diperlukan untuk menciptakan lingkungan Pengendalian Intern yang baik dimana antara fungsi kas dan fungsi penagihan terdapat counter-check satu sama lain. Dengan demikian resiko terjadi penyelewengan bisa dikurangi dan kekayaan perusahaan terjamin keamanannya. |