Anda belum login :: 24 Nov 2024 03:54 WIB
Detail
ArtikelKarakteristik Asam Lemak mikroalga Untuk Produksi Biodiesel  
Oleh: Saadudin, Edi ; Fitri, Silvy R. ; Wargadalam, Verina J.
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional - tidak terakreditasi DIKTI
Dalam koleksi: ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan vol. 10 no. 2 (Dec. 2011), page 131-140.
Topik: mikroalga; asam lemak metil ester; biodiesel
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: KK27.1
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelKualitas biodiesel komersial mengacu standar nasional SNI 04-7182-2006 dengan parameter yang harus dipenuhi anatara lain kestabilan biodiesel dan angka cetane, dimana karakteristik ini dipengaruhi oleh komposisi asam lemak minyak nabati yang digunakan. Makalah ini membahas komposisi asam lemak minyak mikroalga dan penggunaanya sebagai bahan baku biodiesel. Lima spesies mikroalga dibudidayakan, kemudian kandungan minyaknya diekstrak dan dianalisis. Umumnya spesies yang diuji mempunyai kandungan metil ester jenuh asam palmitat (C16;0) yang dominan yaitu sekitar 40%, kecuali untuk Tetraselmis sp. yang hanya sekitar 25%. Kandungan asam lemak tak-jenuh terdeteksi pada analisis ini seperti: metil palmitoleat, oleat, linoleat atau oktadekanoat, berkisar antara 10% hingga 30%. Hanya pada Chlorella sp. asam lemak tak jenuh tidak terdeteksi, yang berarti minyak yang berasal dari spesies ini cenderung mempunyai titik leleh lebih tinggi. Spirulina sp. terdeteksi mempunyai kandungan metil ester tak jenuh ganda yang cukup besar sehingga akan sangat mudah terotoksidasi dan mendorong proses degradasi minyak lebih cepat. Pengujian lebih jauh seperti uji Rancimat dan angka perlu dilakukan untuk pemahaman lebih baik mengenai kombinasi tiap jenis metil ester.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.03125 second(s)