Anda belum login :: 27 Nov 2024 00:10 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Prevalensi dan determinan obesitas pada lansia di Jakarta
Oleh:
Wirahardja, Adrianne Priska Regina Satya
;
Surjadi, Charles
Jenis:
Article from Books - Textbook
Dalam koleksi:
Sindroma geriatri pada Lansia di komunitas: sebuah monograf
,
page 139-153.
Topik:
determinan
;
obesitas
;
lansia
Fulltext:
Artikel - Prevalensi dan Determinan Obesitas - Sindroma Geriatri - text.pdf
(5.3MB)
Ketersediaan
Perpustakaan FK
Nomor Panggil:
618.97 SIN
Non-tandon:
5 (dapat dipinjam: 5)
Tandon:
tidak ada
Reserve
Lihat Detail Induk
Isi artikel
Pendahuluan: Selama ini perhatian terhadap status gizi pada lansia di komunitas belum menjadi fokus yang penting, padahal obesitas merupakan faktor risiko untuk terjadinya penyakit tidak menular pada lansia. Oleh karena itu penelitian ini mencoba mencari prevalensi dan determinan dari obesitas pada lansia di Jakarta, berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007. Metodologi: Penelitian deskriptif analitik dengan desain potong lintang ini menggunakan data Riskesdas 2007 dari 1671 lansia berumur 55 tahun ke atas di Jakarta. Variabel independen terdiri dari karakteristik lansia, status sosio ekonomi, masalah kesehatan, dan perilaku terkait kesehatan. Indeks massa tubuh digunakan untuk mengukur status gizi (underweight: kurang dari 18.5, normal: 18.5-24.9, overweight dan obesitas: 25 atau lebih). Analisis data dilakukan dengan tes Chi- square dan regresi logistik dengan metode Backward Wald LR, dengan p-value 0,05. Hasil: Prevalensi overweight dan obesitas adalah 30.3 %. Ada 25.2 % lansia yang merokok dan ada 30 % lansia adalah ibu rumah tangga. Determinan yang berhubungan dengan obesitas (p<0,05) adalah umur di bawah 75 tahun perempuan, ibu rumah tangga, status sosial ekonomi tinggi, bukan kepala rumah tangga, hanya melakukan aktivitas fisik sedang, merokok secara teratur, menderita penyakit tidak menular (seperti diabetes dan penyakit jantung). Analisis multivariate menunjukkan bahwa lansia berusia 65 – 74 tahun (OR = 2.001; CI 95% = 1.284 - 3.118;), lansia berusia 55-65 year (OR = 1.8 91, CI 95% = 1.2-2.7), ibu rumah tangga (OR = 1.728; CI 95% = 1.261 - 2.368), lansia dengan status sosial ekonomi tinggi (OR = 1.788; CI 95% = 1.249 - 2.558), lansia yang beraktifitas fisik ringan (OR = 1.874; C I 9 5 % = 1.310-2.681;), dan perokok (OR = 1.605; 95% CI = 1.194-2.157; p = 0.002) lebih banyak yang menderita obesitas. Kesimpulan: Studi ini menunjukkan perlunya program pencegahan obesitas pada lansia yang berfokus pada ibu rumah tangga dan perokok, dan memfasilitasikegiatan fisik secara aktif pada kelompok lansia, terutama lansia dari kelas sosial ekonomi tinggi.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Kembali
Process time: 0.015625 second(s)