Anda belum login :: 23 Nov 2024 06:37 WIB
Detail
ArtikelKajian Induced Pluripotent Stemcell (iPS) (Harapan dan Tantangan)  
Oleh: Zainuri, Masagus ; Rif’ati, Lutfah
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional - terakreditasi DIKTI
Dalam koleksi: Buletin Penelitian Kesehatan: Bulletin of Health Studies vol. 42 no. 01 (Mar. 2014), page 71-78.
Topik: iPS; Pluripotensi; Transduksi; Transfeksi
Fulltext: vol. 42 no. 01 (Mar. 2014) p71-78.pdf (188.07KB)
Ketersediaan
  • Perpustakaan PKPM
    • Nomor Panggil: B52
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
  • Perpustakaan FK
    • Nomor Panggil: B18.K
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelInduced Pluripotent Stemcell (iPS) adalah sel somatic dewasa yang informasi genetika dalam inti selnyadiprogram ulang (reprogram) dengan cara memasukkan gen-gen eksogen yang memberikan ciri pluripotensial. Transduksi gen eksogen ini menggunakan vektor, seperti lentivirus, retrovirus, atau adenovirus, yang ditekan ekspresi gen aslinya, sehingga akan mengekspresikan sel eksogen yang ditransduksikan.Virus vektor tersebut selanjutnya digunakan untuk reprogram dan membuat klon iPS yang bersifat pluripoten. Sel dewasa yang akan dijadikan iPS diambil dari penderita penyakit tertentu dan selanjutnya klon iPS dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk mempelajari mekanisme terjadinya penyakit dan efek obat terpilih terhadap penyakit tersebut. Beberapa penelitian terdahulu telah membuktikanbahwa kloni PS yang dikembangkan dari penderita penyakit genetik tertentu tetap memiliki karakter genotip dan respon terhadap obat yang sama dengan sel dewasa asalnya. Peluang pemanfaatan iPS otologus untuk terapi sel dimasa mendatang terbuka lebar karena diperkirakan iPS tidak akan mengalami proses rejeksi saat ditransplantasikan kembali kepada penderita yang bersangkutan. Dibalik segala potensinya, iPS masih memiliki beberapa kekurangan untuk diaplikasikan secara klinis. Penggunaan virus sebagai vektor dapat menimbulkan masalah karena sekuens gen virus mungkin berintegrasi dengan genom DNA sel donor, sehingga akan menyebabkan risiko terjadinya mutasipada klon iPS yang dihasilkan. Beberapa penelitian selanjutnya berhasil mengganti penggunaan virus sebagai vektor, namun tingkat efisiensi yang didapat masih sangat rendah. Masalah lain yang timbul adalah perubahan epigenetik yang dapat terjadi pada kultur iPS.Banyak penelitian lanjutan terkait iPS yang dapat dikembangkan di Indonesia dan sangat diperlukan untuk meningkatkan efisiensi produksi iPS dan mengatasi masalah perubahan epigenetik klon iPS dimasa mendatang.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)