Anda belum login :: 24 Nov 2024 04:52 WIB
Detail
ArtikelIsolation and Characterization of Antibiotic Resistant Bacteria from Swiftlet Feces in Swiftlet Farm Houses in Sarawak, Malaysia  
Oleh: Sien, Leong. S ; Lihan, Samuel ; Yee, Ling. T ; Chuan, Chia. H ; Koon, Lim. C
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional - terakreditasi DIKTI
Dalam koleksi: Microbiology Indonesia vol. 07 no. 4 (Nov. 2013), page 137-143.
Topik: bakteri; feses walet; isolasi; Resitensi antibiotik
Fulltext: 1 231-721-2-PB_Paskl.pdf (107.25KB)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: MM78
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelDewasa ini, tingkat kekhawatiran pada munculnya resistensi terhadap antimikroba semakin meningkat. Laju kemunculan bakteri dengan resistensi ganda terhadap antibiotik lebih tinggi dibandingkan dengan penemuan obat baru, sehingga membahayakan pasien-pasien dengan infeksi yang tidak tertangani. Penelitian ini ditujukan untuk mengisolasi bakteri yang resisten terhadap antibiotik dari peternakan walet (swiftlet) yang tersebar di Kota Samarahan, Semarang, Saratok, Betong, Sarikei, Sibu, Sepinang, Maludam, Miri, dan Kuching di Sarawak, Malaysia dan mengkarakterisasinya. Lima sampel feses diambil secara acak dari masing-masing situs. Satu gram sampel fees didilusi dalam 9 mL 0.85% larutan salin normal. Sample terdilusi kemudian di sebar pada media agar Tripticase Soy dan diinkubasi pada 37±1 °C selama 24 jam. Lima ratus isolat bakteria kemudian diidentifikasi berdasarkan urutan 16S rRNA. Resistensi dibuktikan menggunakan metode cakram difusi (disk diffusion method). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata penghitungan koloni bakteri berbeda secara signifikan (p<0.05) antara isolat satu dengan lainnya. Nilai log CFU g-1 tertinggi ditemukan di Kota Samarahan 10 (9.22±0.72) sementara nilai terendah ditemukan di Betong (6.03±0.62). Identifikasi juga menunjukkan bahwa 96% isolat adalah bakteri gram positif sementara hanya 4% bakteri gram negatif. Bakteri terisolasi menunjukkan resistensi tinggi terhadap Penisilin G (36.80±23.87%), Ampisilin (28.60±17.13%), dan Rifampisin (16.90±13.70%). Maka dapat disimpulkan bahwa feses walet merupakan sumber bakteri yang resisten antibiotik, sehingga boleh jadi berpotensi berbahaya terhadap manusia.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)