Anda belum login :: 27 Nov 2024 13:12 WIB
Detail
ArtikelPandangan Johann Baptist Metz Tentang Politik Perdamaian Berbasis Compassio  
Oleh: Kleden, Paul. B
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional - terakreditasi DIKTI
Dalam koleksi: Diskursus: Jurnal Filsafat Teologi STF Driyarkara vol. 12 no. 01 (Apr. 2013), page 29-36.
Topik: Politik; compassio; pluralitas; korban; penderitaan; kenangan.
Fulltext: Vol.4pdf_Paskl.pdf (75.61KB)
Ketersediaan
  • Perpustakaan PKPM
    • Nomor Panggil: D49
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelSalah satu dari tantangan terbesar yang sedang dihadapi masya-rakat dunia dewasa ini adalah ketidaksanggupan berbagai kelompok untuk menanggapi pluralitas kebudayaan dan agama. Kemajemukan bukanlah realitas baru. Yang baru adalah intensitas pengalaman ke-majemukan itu. Berbagai ketegangan hingga konflik berdarah menjadi berita harian yang mempertanyakan kemampuan dan kesediaan kita untuk berbagi hidup di atas bumi ini dengan orang-orang yang berbeda budaya dan agama. Menghadapi masalah ini, kita tidak hanya perlu mengembang-kan strategi yang paling baik untuk dapat hidup bersama secara damai dan adil, tetapi juga membutuhkan pengembangan argumen-argumen yang memberikan pendasaran bagi strategi tersebut. Artikel ini hendak memper-kenalkan pandangan Johann Baptist Metz, seorang teolog berkebangsaan Jerman, tentang politik yang berbasiskan compassio. Memoria passionis, mengenang penderitaan, khususnya penderitaan orang lain, merupakan dasar untuk membangun sebuah politik perdamaian bagi dunia.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)