Anda belum login :: 27 Nov 2024 01:56 WIB
Detail
ArtikelMartabat Manusia Sebagai Basis Etis Masyarakat Multikultural  
Oleh: Madung, Otto. G
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional - terakreditasi DIKTI
Dalam koleksi: Diskursus: Jurnal Filsafat Teologi STF Driyarkara vol. 11 no. 02 (Oct. 2012), page 33-39.
Topik: Martabat manusia; multikulturalitas; imperatif; etika; hak-hak asasi manus
Fulltext: Vol.4pdf_Paskl.pdf (57.63KB)
Isi artikelSejak isu perang melawan terorisme global muncul, wacana seputar konsep martabat manusia kembali menjadi aktual sebagai basis normatif dalam melindungi hak-hak dasar manusia. Istilah martabat manusia sudah lahir sejak zaman Yunani kuno dan dalam perjalanan sejarah berdialog dengan pandangan teologi Kristen Abad Pertengahan serta pemikiran sekular abad modern. Tulisan ini mencoba memberikan penekanan khusus pada pemahaman tentang martabat manusia seperti dirumuskan oleh pemikir sekular abad pencerahan yakni Immanuel Kant. Konsep martabat manusia yang dikembangkan oleh Immanuel Kant bersifat rasional dan melampaui sekat-sekat agama, ideologi dan budaya; sehingga dipandang layak untuk dijadikan basis normatif sebuah masyarakat multikultural. Akan tetapi, penulis juga tidak menutup mata terhadap beberapa catatan kritis yang diberikan oleh beberapa pengikut etika khusus berkaitan dengan etika universal Kant. Catatan-catatan kritis tersebut menekankan aspek solidaritas substansial dalam etika untuk mengatasi bahaya-bahaya anonimitas dalam setiap model etika formal.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)