Perubahan lingkungan yang terjadi terus menerus akan dapat mengakibatkan perubahan pada perilaku konsumen. Perubahan dalam hal pendapatan, kemajuan di bidang tekhnologi dan pendidikan dalam komunikasi dan hubungan sosial merupakan beberapa faktor yang dapat mengakibatkan perubahan dalam perilaku konsumen. Perubahan dalam perilaku konsumen tersebut, menuntut produsen untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dengan pelayanan yang lebih baik dan memuaskan. Saat ini, semakin banyak variasi produk yang ditawarkan semakin luas jangkauan pemasarannya, maka produsen harus menggunakan jasa para pengecer untuk membantu mereka dalam memasarkan barang-barang hasil produksinya. Di Indonesia, bisnis retailer merupakan bisnis yang sedang berkembang dan semakin menjamur. Salah satu bisnis retailer yang sedang berkembang saat ini adalah 'Departement Store' dan 'Supermarket'. Pasaraya Sri Ratu merupakan salah satu pasar swalayan yang berkedudukan di Semarang, juga berusaha untuk menciptakan suatu keunggulan tersendiri dalam persaingannya dengan bisnis retailer lain, seperti Matahari Departement Store, Super Ekonomi, dan Gudang Rabat 'Alfa'. Hasil penelitian penulis dengan menggunakan persepsi konsumen yang dikelompokkan atas dasar variable demografi terhadap atribut-atribut lingkungan fisik pasaraya Sri Ratu menunjukkan bahwa kurang setujunya konsumen terhadap atribut-atribut lingkungan fisik yang ada, artinya konsumen kurang dapat menerima atribut-atribut yang ada di pasaraya Sri Ratu. Penulis menyimpulkan bahwa ketidakpuasan tersebut disebabkan oleh tidak terpenuhinya kebutuhan dan keinginan konsumen terhadap pelayanan dan fasilitas yang ada di pasaraya Sri Ratu. Sebaiknya manager perusahaan berusaha mengadakan perubahan dari seluruh atribut-atribut lingkungan fisik yang ada di pasaraya Sri Ratu agar konsumen dapat lebih menerima dan dapat lebih percaya pada pasaraya Sri Ratu. |