Anda belum login :: 27 Nov 2024 18:37 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Referensi Leksikon Yang Mencerminkan Konsep Cantik Dalam Mantra Dangdan Banjarsari
Oleh:
Afidah, Nuri Novianti
;
Fasya, Mahmud
Jenis:
Article from Proceeding
Dalam koleksi:
KOLITA 11: Konferensi Linguistik Tahunan Atma Jaya Kesebelas, Jakarta,1-2 Mei 2013
,
page 463-468.
Topik:
mantra dangdan Banjarsari
;
konsep cantik
;
dan orang Sunda
Fulltext:
REFERENSI LEKSIKON YANG.pdf
(644.83KB)
Ketersediaan
Perpustakaan PKBB
Nomor Panggil:
406 KLA 11
Non-tandon:
1 (dapat dipinjam: 0)
Tandon:
1
Lihat Detail Induk
Isi artikel
Penelitian yang berjudul “Mantra Dangdan Banjarsari: Cermin Konsep Cantik Orang Sunda di Banjarsari” ini melibatkan dua payung ilmu, yaitu linguistik antropologis (anthropological linguistics) dan antropologi linguistik (linguistic anthropology).../UGM/p'dano/Sunda/Tabu dalam Bahasa Sunda 1.htm - _ftn1 Artinya, kajian tentang mantra Banjarsari tidak hanya dilakukan secara terbatas di dalam konteks linguistik semata, tetapi juga dilakukan dalam konteks sosial budaya yang lebih luas sehingga mampu menjangkau fungsinya dalam menopang praktik kebudayaan (Foley, 2001). Topik ini masih belum ada yang mengeksplorasinya secara khusus dan mendalam. Adapun Syarifudin (2008) telah menulis kajiannya mengenai cermin pikiran kolektif orang Bajo di Sumbawa dalam mantra melaut nelayan Bajo. Sementara itu, kajian Usman (2008) tentang mantra dalam pengobatan tradisional Minangkabau. Ada tiga rumusan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini: (1) bagaimana bentuk lingual mantra dangdan Banjarsari; (2) bagaimana referensi leksikon yang mencerminkan konsep cantik dalam mantra dangdan Banjarsari; (3) bagaimana cermin konsep cantik orang Sunda di Banjarsari dilihat dari mantra dangdan yang digunakan; (4) bagaimana klasifikasi mantra dangdan Banjarsari. Untuk menjawab masalah tersebut, tahap pengumpulan data dimulai dengan mencatat dan merekam data utama (primer), yaitu tuturan lisan dalam bentuk mantra dangdan Banjarsari. Sementara data penunjang (sekunder), yaitu data teks/tulisan dari informan. Data tersebut diperoleh dari lima orang responden yang merupakan para pakar mantra. Informan tidak hanya membantu memberi informasi tentang mantra dangdan Banjarsari, tetapi juga sekaligus memberikan contoh konteks pemakaiannya. Setelah dicatat dan direkam bersama konteksnya, data-data ditranskripsi yang diikuti dengan terjemahan bebas, diklasifikasikan berdasarkan bentuk lingual dan fungsinya, lalu diungkap cerminan gejala kebudayaannya.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Kembali
Process time: 0.015625 second(s)