Anda belum login :: 24 Nov 2024 09:28 WIB
Detail
ArtikelUngkapan Fatis Dalam Bahasa Belanda  
Oleh: Suratminto, Lilie
Jenis: Article from Proceeding
Dalam koleksi: KOLITA 11: Konferensi Linguistik Tahunan Atma Jaya Kesebelas, Jakarta,1-2 Mei 2013, page 369-372.
Topik: ungkapan fatis; makna harfiah; makna semantic; faktor situasional
Fulltext: UNGKAPAN FATIS.pdf (2.17MB)
Ketersediaan
  • Perpustakaan PKBB
    • Nomor Panggil: 406 KLA 11
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: 1
    Lihat Detail Induk
Isi artikelApabila dalam bahasa Indonesia kita mengenal kata kok, ah, deh, dong demikian juga dalam bahasa Belanda mengenal ungkapan fatis yang makna semantisnya ditentukan oleh berbagai faktor misalnya distribusinya dalam kalimat atau faktor situasionalnya. Sebagai ilustrasi misalnya dalam kalimat bahasa Belanda: Laat me eens even kijken!” Kata lepas eens secara harfiah bermakna ‘satu kali’ tetapi dalam kalimat tersebut eens tidak dapat dimaknai ‘satu kali’ melainkan makna yang mungkin dekat dengan bahasa Melayu Betawi adalah bentuk fatis ‘dong’ sehingga makna yang agak cocok dalam kalimat tersebut adalah: Tunjukin gue sebentar, dong!”. Bahasa Belanda sampai dengan tahun 80-an abad yang lalu belum ada penelitian yang mendasar mengenai ungkapan fatis. Baru pada tahun 1993 Ad Foolen dari Katholieke Universiteit Nijmegen yang membahas ungkapan fatis maar secara rinci dalam disertasinya yang berjudul De Betekenis van Partikels – Een documentaire van de stand van het onderzoek met bijzondere aandacht voor ‘maar’. Ungkapan fatis dalam bahasa Belanda selain maar masih ada banyak lagi, misalnya niet, meteen, nee, alleen, zelfs, ook, even, eens, nu, dan, toch, hoor, wel, eigenlijk, soms, immers, zo, nou, hè. Makalah ini akan membahas aspek semantik dari masing-masing ungkapan fatis tersebut.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)