Perbedaan Gender pada Kejadian Sindrom Metabolik Pada Penduduk Perkotaandi Indonesia  

Oleh:

Bantas, Krisnawaty ; Yosef, Hari Koesnanto ; Moelyono, Budi

Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional - terakreditasi DIKTI
Dalam koleksi: Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional (KESMAS) vol. 7 no. 5 (Dec. 2012), page 219-226.
Topik: analisis multileve; gender; sindrom metabolok

Ketersediaan

Perpustakaan FK Nomor Panggil: J41.K Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0) Tandon: tidak ada

Lihat Detail Induk

Isi artikel

Sindrom Metabolik (SM) merupakan faktor Risiko penting penyakit kardiocvaskuler yang merupakan penyebab utama kematian di Indonesia. Perbedaan gender pada SM berkontribusi terhadap perbedaan gender pada penyakit kardiovascular. Penelitian ini bertujuan mengetahui prevelaensi dan risiko SM berdasarkan gender di perkotaan indonesia menggunakan data riset kesehatan dasar 2007dan menggunakan rancangan penelitian potoang lintang. populasi penelitian terdiri dari 13.262 orang pria dan wanita yang tidak hamil berusaha lebih dari 15 tahun yang bermukim di daerah perkotaan. Variable penelitian meliputi varieble dependen sindrom metabolik. Varieble Independen utama adalah gender dan variable kovariat yang lain adalah level 1( umur, status perkawinan, pendidikan, stres, merokok, dan aktivitas fisik.) level2 ( pendapatan Keluarga, Konsumsi energi rumah tangga, anggota Rumah Tangga, dan balita dalam Rumah tangga) dan level 3 (provinsi, status urban, dan indeks pembangunan Manusia (IPM)). Analisis dilakukan dengan meulti level regresi logistik. Hasil penelitian menyebutkan bahwa prevelensi SM adalah 17,5%. prevelensi pada wanita (21,3%) lebih tinggi dari pada Pria(12,9%). Risiko sindrom metabolik berdasarkan gender bergantung pada status umur, pendidikan, dan perkawinan dari individu. Variasi kejadian SM Berdasarkan pendapatan keluarga kecil(Nilai MOR 1,21) dan variasi kejadian SM berdasarkan provinsi juga Kecil ( nilai MOR 1,18).

Opini Anda

Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali