Resevoir dan Kasus Leptopirosis di Wilayah Kejadian Luar Biasa  

Oleh:

Ramadhani, Tri ; Yunianto, Bambang

Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional - terakreditasi DIKTI
Dalam koleksi: Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional (KESMAS) vol. 7 no. 4 (Nov. 2012), page 162-168.
Topik: Kejadian luar Biasa; Leptospirosis; Reservoir

Ketersediaan

Perpustakaan FK Nomor Panggil: J41.K Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0) Tandon: tidak ada

Lihat Detail Induk

Isi artikel

Kabupaten kulonprogo adalah satu daerah dengan masalah Leptospirosis penyakit zoonosis yang dapat menginfeksi spesies hewan dan manusia. Studi ini bertujuan untuk mengetahui resevoir dan distribusi kasus leptospirosis pasca - kejadiaan luar biasa di kabupaten kulonprogo. Metode yang di gunakan adalah inkriminasi bakteri leptospira sp. pada tikusdan penegakan diagnosis pada manusia dengan rapid test dan MAT. Sumber data yang digunakan adalah data sekunder dan data primer dengan melakuka screaning di rumah sakit dan puskemas. Penelitian observasional ini menggunakan rancangan studi cross sectional dengan metode analisis data secara distribusi frekuensi dalam bentuk gambar, grafik, dan tabel. Penelitian menemukan jumlah penderita leptospirosis di kabupaten kulonprogo tahun 2011 adalah 273 kasus dengan angka fatalitas 6,59 . Kasus leptospirosis paling banyak terjadi di kecamatan Nanggulan (20,5%), pada laki-laki(76,6%) dan kelompok umur 40-60 tahun (42,2%). uji serologi (MAT) penderita suspek leptospirosis menemukan 41(22,5%) penderita positif negnadung bakteri Leptospira sp. Serovar yang paling banyak di temukan adalah Harjo, semaranga, lcterohaemorhagie, bataviae, Patoc dengan titler, 1:40~1:1.600. spesies tikus yang menjadi reservoir leptospira sp. yang yang ditemukan meliputi Rattus tanezumi, Rattus tiomanicus, Mus musculus, N fluvescens, juga di temukan insektivora, jenis suncus murinus. Trap success ditemukan sekitar 6,9% di luar rumah dan sekitar 5,5%di dalam rumah

Opini Anda

Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali