Anda belum login :: 27 Nov 2024 05:23 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Penatalaksanaan Malaria Terkini
Oleh:
Soenarso, Eddy Harjadi
Jenis:
Article from Journal - ilmiah nasional
Dalam koleksi:
Kartika Wijaya Kusuma Majalah Ilmiah vol. 21 no. 01 (May 2003)
,
page 21-36.
Topik:
Malaria
;
Artemisinin
;
Chloroquin dan Primaquin
Fulltext:
21-36 Eddy Harjadi Soenarso - Bernard.pdf
(6.27MB)
Isi artikel
Malaria masih merupakan salah satu penyebab kematian yang penting saat ini terutama dinegara-negaratropik. Pengendalian penyakit malaria memerlukan pendekatan integrative termasuk pencegahan (terutama pengendalian vector) dan pengobatan segera dengan obat anti malaria yang efektif. Pada awal abad 21 ini; angka kematian akibat malaria meningkat sedangkan angka kematian akibat penyakit lain umumnya menurun. Ini secara langsung menunjukkan kaitannya dengan resistensi obat antimalaria. Diagnosis segera dan tepat merupakan bagian yang efektif dalam penatalaksanaan malaria. WHO(2010) merekomendasikan antimalaria kombinasi dengan dasar artemisinin ( Artemisinin based combination therapy )sebagai terapi terpilih untuk malaria tanpa komplikasi. Terapi lini kedua adalah dengan menggunakan antibiotika tetrasiklin atau doksisiklin atau klindamisin, bila tanpa artemisinin dapat menggunakan Quinin dengan tetrasiklin atau doksisiklin atau klindamisin. Untuk daerah yang masih sensitive chloroquin, maka chloroquin kombinasi dengan primaquin ( sebagai terapi radikal ) merupakan terapi terpilih untuk P vivax. ACT dengan primaquin merupakan terapi pilihan untuk infeksi P vivax resisten chloroquin. P ovale dan P malaria secara umum diperkirakan masih sensitif terhadap chloroquin.Hanya satu studi di Indonesia yang melaporkan resistensi P malariae terhadap chloroquin. Terapi yang direkomendasikan pada malaraia relapse karena P ovale adalah sama seperti terapi radikal terhadap P vivax yaitu dengan kombinasi Chloroquin dan Primaquin. Pada P malariae digunakan terapi standar chloroquin sesuai P vivax tanpa terapi radikal ,tanpa kombinasi Primaquin. Malaria berat P falsiparum adalah kasus emergensi . Artesunat intra-vena adalah pilihan utama terhadap Quinin(Kina) pada kasus dewasa. Pilihan kedua adalah Quinin (Kina ) intravena bila derivate artesurtat tidak ada.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Kembali
Process time: 0.015625 second(s)