Anda belum login :: 24 Nov 2024 15:04 WIB
Detail
BukuStrategi Mengatasi Krisis Pemasaran pada PT Pertamina Tongkang
Bibliografi
Author: Imelda, Roosintan ; Kertonegoro, Sentanoe (Advisor)
Topik: MARKETING; Pemasaran; Strategi; Daur Hidup Produk; Analisa SWOT
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unika Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 1997    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext: Roosintan Imelda's Undergraduate Theses.pdf (3.33MB; 1 download)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: FEM-2920
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Abstract
Kelangsungan hidup usaha merupakan kata kunci dan tujuan akhir setiap kegiatan bisnis. Untuk merealisasikan kata-kata itu perusahaan harus "mengasah" ujung tombaknya yaitu divisi pemasaran yang akan mendatangkan pendapatan perusahaan yang selanjutnya akan digunakan untuk membiayai seluruh kegiatan perusahaan dan sisanya berupa laba untuk kemakmuran pemegang Sahara dan seluruh karyawan. PT. Pertamina Tongkang adalah anak perusahaan Pertamina, yang didirikan pada tanggal 9 September 1969 dengan status sebagai "industrial carrier", artinya melayani kegiatan pelayaran khusus untuk industri perminyakan di lepas pantai. Misi awal yang diembannya adalah : (1) menunjang Pertamina untuk mendistribusikan BBM ke seluruh Tanah Air, (2) menunjang angkutan material dan logistik bagi proyek-proyek Pertamina ke seluruh Indonesia, (3) menunjang kegiatan eksplorasi dan eksploitasi minyak di lepas pantai. Dengan demikian pada awalnya PT. Pertamina Tongkang memperoleh "Pasar Monopoli" dari Pertamina dalam bidang angkutan laut. Sejak adanya perubahan kebijaksanaan Pemerintah di bidang angkutan laut, dimana perusahaan-perusahaan swasta nasional dan asing diperkenankan membuka usaha jasa angkutan laut di Indonesia. Dengan demikian PT. Pertamina Tongkang menghadapi masalah persaingan, yaitu yang mulanya mempunyai hak pasar monopoli, sekarang ia harus masuk ke dalam pasar persaingan bebas. Perubahan kondisi tersebut tidak diantisipasi dengan baik, khususnya divisi pemasaran. Sehingga ia mengalami kesulitan untuk memperoleh pelanggan dan banyak pelanggannya yang diambil oleh pesaingnya. Keadaan yang demikian ini dapat ditelusuri dari sudut kekuatan dan kelemahan faktor internal perusahaan dan dari sudut peluang dan ancaman faktor eksternal perusahaan. Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan analisa SWOT, riset kepustakaan dan wawancara dengan beberapa karyawan dan manajer yang mempunyai hubungan langsung dengan kegiatan divisi pemasaran untuk mengetahui keadaan PT. Pertamina Tongkang dan penulis dapat memberikan saran sehubungan dengan krisis yang sedang dihadapi dengan mengkaji sumber-sumber daya yang ada di PT. Pertamina Tongkang. Kekuatan internal perusahaan PT. Pertamina Tongkang adalah bahwa PT. Pertamina Tongkang memiliki pengalaman yang cukup luas dan cukup lama dalam bidang angkutan laut, khususnya angkutan BBM dan segala material kebutuhan penambangan minyak di lepas pantai. Di samping itu PT. Pertamina Tongkang sebagai anak perusahaan Pertamina mempunyai kekuatan yang besar dalam permodalan. Kelemahan yang saat ini menghantui PT. Pertamina Tongkang adalah bahwa produk yang dimiliki (kapal) sudah berusia tua di samping juga SDM bidang pemasaran yang sangat kurang mendukung. Kondisi yang demikian mengakibatkan total pendapatan perusahaan tidak mampu menutup seluruh biaya dan beban perusahaan, akhirnya PT. Pertamina Tongkang menderita kerugian sejak tahun 1992. Melihat kondisi kekuatan, kelemahan faktor internal dan peluang serta ancaman faktor eksternal, penulis menyimpulkan bahwa PT. Pertamina Tongkang seharusnya mengadakan langkah-langkah sebagai berikut:
2. Menyusun strategi pemasaran yang sesuai dengan perubahan kondisi pasar dewasa ini, yaitu strategi pemasaran yang berorientasi pada "kepuasan pelanggan" yaitu memenuhi kebutuhan pelanggan dengan kualitas jasa yang sebaik-baiknya dan dengan tarif yang kompetitif. Di samping itu para pemasar harus memiliki keterampilan tinggi dalam negosiasi.
3. Memperbaiki sarana dan prasarana, antara lain peremajaan kapal yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan pelayanan para pelanggan.
4. Melakukan diversifikasi jasa yang dijual, yaitu misalnya mengusahakan dan meningkatkan peran divisi keagenan. Sebab divisi ini hanya bermodal keahlian dan keterampilan SDM.
5. Mengadakan pendidikan dan pelatihan para karyawan, khususnya tenaga bidang pemasaran agar mampu mengadaptasi dan mengantisipasi perubahan-perubahan pasar.
Dengan langkah-langkah ini diharapkan PT. Pertamina Tongkang dapat mengatasi krisis pemasaran yang sedang dihadapi.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.15625 second(s)