Anda belum login :: 27 Nov 2024 18:24 WIB
Detail
ArtikelDia Minta Dipanggil Kartini Saja  
Oleh: [s.n]
Jenis: Article from Bulletin/Magazine
Dalam koleksi: Tempo vol. 42 no. 08 (Apr. 2013), page 40-42.
Topik: Kartini; Feodalisme; Adat Istiadat
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: TT25.239
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelKartini memberontak terhadap feodalisme, poligami, dan adat-istiadat yang mengungkung perempuan. Dia yakin pemberian pendidikan yang lebih merata merupakan kunci kemajuan. Surat bertanggal 25 Mei 1899 itu terdiri atas 32 paragraf-sebuah surat yang panjang, apalagi untuk ukuran sekarang. Kepada penerimanya, Estelle "Stella" Zeehandelaar, sahabat pena pertamanya dari Belanda, Raden Ajeng Kartini menulis banyak hal, tentang belengu adat, pingit, azab sengsara pernikahan, silsilah, dan bahaya candu. Sebelum menutup suratnya, dia memperkenalkan diri: "Panggil aku Kartini saja, itu namaku. Kami orang Jawa tidak punya nama keluarga. kartini adalah sekaligus nama keluarga dan nama kecilku."
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)