Asynchronous Transfer Mode (ATM) diharapkan sebagai solusi dari kebutuhan system yang mampu melayani segaia jenis pelayanan oleh ITU-T pada tahun 1988. Untuk meningkatkan efisiensi saluran, maka sistem sinkron dimana alokasi kapasitas untuk pengiriman data selalu disediakan secara periodik diubah menjadi sistem asinkron. Pada sistem ATM, data dikirimkan melalui cell-cell. Setiap cell berisi 53 byte yang terdiri dari 5 byte header dan 48 byte informasi. Salah satu alokasi bit pada header digunakan untuk label rute. Label rute dttentukan nilainya pada waktu setup melalui pensinyalan. Label rute berfungsi untuk menunjukkan rute jalur yang akan dilewati oleh cell-cell tersebut; rangkaian label rute merupakan rangkaian rute jalur dari pengirim ke penerima. Ada tiga elemen dasar dari sebuah jaringan komunikasi, yaitu terminal, media transmisi, dan switching. Sistem switching tersebut disebut dengan nama ATM switching Untuk mencegah terjadinya kemacetan, sistem ATM switching diberikan fungsi untuk mengambil tindakan-tindakan preventif yang disebut juga dengan istilah traffic control. Untuk mengurangi kemacetan, maka sistem ATM switching diberikan rungsi untuk mengambil tindakan-tindakan reaktif yang disebut juga dengan istilah congestion control. |