Anda belum login :: 22 Nov 2024 22:43 WIB
Detail
ArtikelGambaran Disenfranchised Grief (Studi pada Perempuan yang Melakukan Aborsi Karena Hamil di Luar Nikah)  
Oleh: RHEINNITA, MUNGIL ; Partasari, Wieka Dyah
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional - tidak terakreditasi DIKTI - atma jaya
Dalam koleksi: Manasa: Jurnal Ilmiah Psikologi vol. 1 no. 1 (Jun. 2012), page 24 – 34.
Topik: Disenfranchised Grief; Aborsi; Hamil di Luar Nikah
Fulltext: Gambaran Disenfranchies Grief full optimize.pdf (2.51MB)
Ketersediaan
  • Perpustakaan PKPM
    • Nomor Panggil: M68
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelAborsi merupakan salah satu pilihan sulit yang tersedia ketika seorang perempuan hamil di luar pernikahan. Hal ini terutama terjadi pada perempuan muda yang tidak siap menikah dan merawat anak yang dikandungnya karena berbagai kondisi seperti masih sekolah, pasangan belum bekerja, atau masih tergantung pada orang tua. Dampak dari aborsi adalah perasaan kehilangan dan dukacita, namun seringkali para perempuan ini mengalami hambatan dalam mengekspresikan perasaan dukacita karena aborsi, serta kurang mendapat simpati dan dukungan dari orang-orang terdekat. Kondisi ini disebut dengan disenfranchised grief. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran dan faktor-faktor yang mempengaruhi disenfranchised grief. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pengambilan data menggunakan metode wawancara dengan pedoman umum. Ada dua responden penelitian dengan karakteristik pernah melakukan induced abortion dalam rentang minimal satu tahun, dan dilakukan karena hamil di luar nikah. Subyek pertama sudah dua kali melakukan aborsi. Kedua subyek melakukan aborsi di rumah sakit dan klinik dengan bantuan dokter. Selama proses aborsi, orang tua dan pacar mendampingi responden penelitian. Hasil penelitian menunjukkan terjadinya disenfranchised grief pada kedua responden penelitian dengan gejala perasaan malu dan tidak berharga, perasaan bersalah, marah, self-disenfranchised, melakukan beberapa tindakan destruktif seperti mabuk-mabukan dan promiscuity, aborsi berulang, dan mengalami konflik dengan pihak yang terkait dengan aborsi. Keluarga, pacar, teman, dan karakteristik kepribadian menjadi faktor yang bisa meringankan maupun memperparah disenfranchised grief. Tersedianya ritual agama dan masyarakat menjadi faktor yang meringankan. Untuk penelitian selanjutnya disarankan meneliti disenfranchised grief yang mungkin terjadi pada orang tua dan pasangan, serta menggali lebih dalam faktor faktor yang mempengaruhinya.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)