Anda belum login :: 24 Nov 2024 15:57 WIB
Detail
ArtikelSituasi Filariasis di Kabupaten Sumba Tengah Propinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2009  
Oleh: Willa, Ruben Wadu
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional - terakreditasi DIKTI
Dalam koleksi: Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan vol. 22 no. 01 (Mar. 2012), page 45-50.
Topik: Situsi Filariasis; Sumba Tengah.
Fulltext: M45 Vol 22, No 1 Mar (2012) p45.PDF (120.17KB)
Ketersediaan
  • Perpustakaan PKPM
    • Nomor Panggil: M45
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
  • Perpustakaan FK
    • Nomor Panggil: M32.K
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelFilariasis merupakan penyakit menular menahun yang disebabkan oleh cacing filaria dan masih menjadi masalah kesehatan di Indonesis khususnya di daerah yang masih tertinggal. Kabupaten Sumba Tengah Propinsi Nusa Tenggara Timur merupakan daerah dengan kasus klinis cukup tinggi. Tahun 2007 jumlah kasus klinis filariasis di kabupaten Sumba Tengah sebanyak 360 kasus. Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan gambaran nyamuk yang menjadi tersangka vektor filaria, jenis cacing filaria penyebab filariasis serta jumlah microfilaria rate. Penelitian ini merupakan penelitian suvei dengan desain potong lintang. Pada survei ini dilakukan penangkapan nyamuk dan pengambilan darah jari. Hasil penangkapan adalah nyamuk dengan genus Anopheles sp, Culex sp, Mansonia sp, Aedes sp, dan Armigeres sp. Nyamuk yang diduga sebagai vektor filariasis adalah An. barbirostri, An. aconitus, An. vagus dan An.anularis. Brugiya Timori merupakan cacing penyebab filariasis dengan microfilaria rate (Mf Rate) sebesar 3,44%. Kabupaten Sumba Tengah merupakan daerah endemis filariasis oleh sebab itu perlu dilakukan pengobatan massal filariasis.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)