Stres akademik merupakan reaksi yang timbul karena adanya tekanan belajar, beban tugas, kekhawatiran terhadap diri, ekspektasi diri dan keputusasaan yang disebabkan oleh proses pendidikan. Regulasi emosi merupakan pembentukan emosi yang disebabkan dengan adanya acceptance of emotional response (Penerimaan emosi), Strategies to emotion regulation (Strategi regulasi emosi), Engaging in goal directed behavior (Keterlibatan perilaku) dan Control emotional responses (Kontrol respon emosi) sehingga individu mampu mengelola emosinya dengan tepat. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara regulasi emosi dengan stres akademik. Subjek penelitian sebanyak 84 siswi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian korelasional. Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen skala penilaian untuk mengukur variabel regulasi emosi dan stres akademik. Hasil analisis deskriptif stres akademik adalah: 2% responden mengalami stres akademik pada kategori sangat tinggi, 35% pada kategori tinggi, 50% pada kategori cukup tinggi, 13% pada kategori rendah dan 0% responden pada kategori sangat rendah. Pada variabel regulasi emosi, memperoleh data: 11% responden pada kategori sangat tinggi, 38% pada kategori tinggi, 45% pada kategori cukup tinggi, 6% pada ketegori rendah dan 0% responden pada kategori sangat rendah. Berdasarkan hasil analisis korelatif, ditemukan besarnya korelasi antara regulasi emosi dengan stres akademik adalah 0.157 dengan sig. sebesar 0.155 lebih besar dari a = 0,05. Hal ini menunjukan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara regulasi emosi dengan stres akademik pada siswi kelas X SMA Tarakanita 1 Tahun ajaran 2022/2023. |