Anda belum login :: 22 Nov 2024 18:19 WIB
Detail
Artikel Hubungan Antara Gizi Lebih dan Status Sosio Demografi pada Remaja Putri di Indonesia  
Oleh: Susilowati, Dwi
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional - terakreditasi DIKTI
Dalam koleksi: Buletin Penelitian Kesehatan: Bulletin of Health Studies vol. 40 no. 02 (Jun. 2012), page 48-55.
Topik: gizi lebih; remaja putri; Index Masa Tubuh; sosio-ekonomi; pendidikan.
Fulltext: B52 v40 n2 2012 p48.pdf (216.9KB)
Ketersediaan
  • Perpustakaan PKPM
    • Nomor Panggil: B52
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
  • Perpustakaan FK
    • Nomor Panggil: B18.K
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelLatar belakang: Remaja memerlukan perhatian khusus terkait perkembangan fisik dan kejiwaannya. Penelitian status gizi remaja putri masih kurang dikerjakan di Indonesia. Tujuan: menilai masalah gizi lebih diantara remaja putri terkait kondisi sosio-demografinya. Metode: data dari Riset Kesehatan Dasar 2010, berupa studi potong lintang non- intervensi. Meliputi 33 propinsi, 441 kabupaten/ kotamadya, dan 70.000 rumah-tangga. Sampel berdasarkan status ekonomi dan ratio kota/desa. Index Massa Tubuh (IMT) dihitung dari berat (kg) dibagi tinggi (m) kwadrat. Penulis menganalisa 21.799 remaja putri usia 10-19 tahun yang tidak hamil dengan menghitung odd rasio kasar dan odd rasio yang disesuaikan antara gizi lebih dan gizi normal terhadap variabel sosio-demografiknya. Hasil: Diantara remaja putri terdapat 45,3% kurang gizi (BMI<18,5); 44,0% gizi normal (BMI 18,5-22,9); 5,7% gizi lebih-1 (BMI 23,4-24,9); 4,0% gizi lebih-2 (25,0-29,9) dan 1,1% kegemukan (BMI> 30). Mereka yang menikah kemungkinannya 1,87 kali untuk gizi lebih (95% CI: 1,48-2,36), mereka yang tinggal di perkotaan kemungkinannya 1,26 kali untuk gizi lebih (95% CI: 1,09-1,45). Pada model yang sudah disesuaikan, yang berusia 10-12 tahun kemungkinannya 1,48 kali untuk gizi lebih (95% CI: 1,25-1,76) dan mereka dengan tingkat sosio ekonomi yang lebih tinggi kemungkinan untuk gizi lebih adalah besar terutama pada kuintil teratas kemungkinannya 1,82 kali untuk gizi lebih (95% CI: 1,47-2,24) Kesimpulan: Tingkat gizi lebih yang tinggi diantara remaja putri merupakan masalah kesehatan masyarakat. Prevalensi gizi lebih yang tinggi dijumpai pada remaja yang menikah, mereka yang tinggal diperkotaan, remaja usia muda dan mereka yang berasal dari socio-ekonomi tinggi. Untuk memperoleh status gizi yang lebih baik pada remaja putri diperlukan inisiatif kesehatan remaja dengan memperhatikan kondisi sosio demografi mereka.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)