Limbah kayu berupa potongan-potongan kecil dan ranting-ranting dapat dimanfaatkan menjadi biopelet. Limbah tersebut dibuat menjadi serbuk kayu lalu ditambah dengan perekat dari tepung tapioka dicetak menjadi biopelet dengan ukuran diameter 8 mm dan tinggi 5 kali dari ukuran diameter. Tugas akhir ini berisi perancangan bagaimana mewujudkan mesin kompresi limbah kayu untuk produksi biopelet. Rancangan menggunakan rangka sebagai penahan seluruh konstruksi dimana ada feeding system yang terdiri dari hopper sebagai tempat masuknya bahan baku beserta feeder sebagai komponen yang membawa bahan baku ke dalam cetakan dan penggunaan dongkrak hidrolik 20 ton sebagai pengepress cetakan yang dibantu dengan motor AC 0,5 HP dan reducer gearbox sebagai pengganti tenaga manusia dalam memompa dongkrak hidrolik. Rancang bangun ini menggunakan Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk spesifikasi pencetakan biopelet dari segi diameter, tinggi, dan kerapatan. Alat berhasil diwujudkan dan menghasilkan biopelet dengan menggunakan perbandingan limbah serbuk kayu dan perekat tapioka 80:20 beserta volume air sebanyak 120 ml memiliki rata-rata berukuran diameter 8 mm, tinggi 40,53 mm, dan kerapatan 0,87 g/?cm?^3 dengan total produksi biopelet yaitu sebanyak 53 unit. |