Kemajuan pesat teknologi informasi telah berdampak signifikan pada berbagai sektor, termasuk pelayanan publik. Aplikasi M-Paspor dari pemerintah Indonesia, yang dirancang untuk mempermudah proses pengajuan paspor, menghadapi beberapa tantangan dalam pengalaman pengguna, seperti proses pendaftaran yang rumit, pemilihan lokasi yang tidak akurat, dan kesulitan menemukan jadwal antrean. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendesain ulang aplikasi M-Paspor menggunakan metode Design Thinking, pendekatan yang berpusat pada pengguna yang melibatkan tahap empati, definisi masalah, ideasi, pembuatan prototipe, dan pengujian. Melalui tinjauan literatur yang menyeluruh dan analisis usability, dalam mengidentifikasi masalah utama yang mempengaruhi kinerja aplikasi berdasarkan empat indikator usability: kemampuan belajar, efisiensi, kesalahan, dan kepuasan. Antarmuka yang didesain ulang, yang dikembangkan menggunakan kerangka Design Thinking, mengatasi masalah ini dengan meningkatkan kejelasan, navigasi, dan pengalaman pengguna secara keseluruhan. Penelitian menunjukkan bahwa aplikasi M-Paspor yang didesain ulang secara signifikan meningkatkan kepuasan dan efisiensi pengguna, yang pada akhirnya mendukung visi pemerintah tentang e-governance yang efektif dan efisien. Penelitian ini tidak hanya memberikan solusi praktis untuk meningkatkan aplikasi M-Paspor tetapi juga memberikan wawasan berharga tentang penerapan Design Thinking dalam desain teknologi pelayanan publik. |