Anda belum login :: 27 Nov 2024 01:08 WIB
Detail
ArtikelPerspektif Jender terhadap Putusan Mahkamah Konstitusi tentang Dihapuskannya Kebijakan Afirmatif Perempuan di Parlemen pada Pemilu Tahun 2009  
Oleh: Prihatinah, Tri Listiani
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional - terakreditasi DIKTI
Dalam koleksi: Jurnal Dinamika Hukum vol. 10 no. 2 (May 2010), page 157-163.
Topik: Perspektif Gender; MK; Kebijakan Afirmatif
Fulltext: V10M2010 Tri Lisiani Prihatinah_dv.pdf (386.27KB)
Isi artikelAktifis Gender memiliki dua sudut pandang yang berlawanan terhadap keputusan dari Mahkamah Konstitusi (MK). Pihak yang tidak setuju dengan keputusan tersebut berpendapat bahwa keputusan tersebut mendptakan hambatan bagi perempuan yang ingin menjadi anggota parlemen. Para perempuan berpendapat bahwa perempuan - dibanding laki-laki - memiliki beban lebih banyak dalam kehidupan pribadi dan publik, sehingga mereka mengalami kesulitan untuk menjadi anggota parlemen, DI sisi lain, beberapa aktivis gender menyebutkan bahwa keputusan ini memberikan kesempatan yang baik bagi perempuan untuk menunjukkan bahwa mereka yang terpilih ke parlemen karena kemampuan memenuhi syarat tanpa preferensi dari sudut pandang gender. Selain itu, dalam pemilihan umum mengandung persaingan yang adil bagi perempuan dan laki-taki. Hal ini mencerminkan bahwa kedaulatan orang lebih diakomodasl, walaupun kesetaraan gender substantif terpinggirkan.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)