Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh literasi keuangan dan perilaku manajemen keuangan terhadap financial toxicity pada penderita penyakit jantung. Financial toxicity, atau tekanan finansial yang diakibatkan oleh biaya perawatan kesehatan, merupakan masalah signifikan yang dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien. Di Indonesia, penyakit jantung adalah salah satu penyebab utama kematian, dengan prevalensi yang terus meningkat. Menurut data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, pada tahun 2018, prevalensi penyakit jantung koroner di Indonesia mencapai 1,5% dari total populasi, dengan biaya pengobatan yang terus meningkat setiap tahunnya.Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan 222 sampel responden menggunakan Google Form terhadap responden dengan kriteria, pengidap penyakit jantung dan berpenghasilan. Sampel data yang sudah diperoleh kemudian dianalisis menggunakan IBM SPSS Statistics 26. Hasil penelitian menunjukkan bahwa literasi keuangan memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap financial toxicity, yang berarti semakin tinggi literasi keuangan, semakin rendah tingkat financial toxicity yang dialami oleh pasien. Selain itu, perilaku manajemen keuangan juga ditemukan memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap financial toxicity, yang menunjukkan bahwa perilaku manajemen keuangan yang baik dapat mengurangi tingkat financial toxicity. Penelitian ini menyimpulkan bahwa peningkatan literasi keuangan dan perilaku manajemen keuangan yang efektif dapat menjadi strategi penting dalam mengurangi financial toxicity pada penderita penyakit jantung. Implikasi dari penelitian ini adalah perlunya program edukasi keuangan yang lebih intensif bagi pasien penyakit jantung untuk membantu mereka mengelola biaya perawatan kesehatan dengan lebih baik. |