Iklan Sasa versi “Bahasa Sasa” menggambarkan seorang istri yang berkarir menjadi astronot sementara sang suami di rumah melakukan pekerjaan domestik seperti mengurus anak dan memasak. Penelitian ini bertujuan untuk menggali persepsi masyarakat terhadap kesetaraan gender dalam iklan Sasa versi ”Bahasa Sasa” tersebut. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Komunikasi Massa, Media Massa, Persepsi, Feminisme, dan Kesetaraan Gender. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif yang didukung dengan triangulasi sumber. Proses pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dengan narasumber yang terdiri dari Head of Digital Marketing & Communication Sasa Inti, ahli kesetaraan gender, ahli di bidang periklanan dan pemasaran, dan 8 orang yang telah menonton iklan Sasa versi “Bahasa Sasa”. Hasilnya menunjukkan bahwa mayoritas narasumber setuju bahwa iklan Sasa versi "Bahasa Sasa" ini berhasil menantang stereotip dengan menggambarkan wanita sebagai seorang profesional di bidang yang biasanya didominasi oleh pria, dan pria yang aktif dalam peran domestik di rumah. Narasumber beranggapan bahwa iklan ini dapat membantu meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kesetaraan gender. Dengan menunjukkan bahwa peran domestik dan karir tidak eksklusif berdasarkan gender, iklan ini mendorong masyarakat untuk lebih terbuka terhadap pembagian peran antara wanita dan pria dalam kehidupan sehari-hari. |