Sigma Male merupakan sebuah ideologi dan ilmu semu yang menggambarkan maskulinitas hegemonik yang 'sempurna', dimana penggambaran pria yang misterius, independen, dan non-konformis sangat diagungkan. Walaupun sedang memiliki popularitas yang tinggi, ideologi Sigma Male dikritik karena dianggap mempromosikan toxic masculinity dan misogini. Penganut ideologi Sigma Male kerap mencari representasi di media, termasuk pada film Fight Club. Fight Club merupakan sebuah film yang disutradarai oleh David Fincher tahun 1999 berdasarkan novel yang ditulis oleh Chuck Palahniuk pada tahun 1996. Fight Club menceritakan tentang Jack (yang sering disebut sebagai Narrator), seorang pekerja kantoran yang mulai jenuh dengan kehidupan korporat dan konsumerismenya. Jack kemudian bertemu dengan seorang penjual sabun yang karismatik bernama Tyler Durden, dan hidupnya berubah. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis adegan-adegan yang menggambarkan karakter Sigma Male memanfaatkan teori analisis Semiotika Roland Barthes. Penelitian ini juga memanfaatkan penggunaan teori komunikasi massa, dimana media massa, khususnya film, bisa menjadi saluran penyebaran pesan yang dapat menimbulkan reaksi heterogen pada audiens. Menggunakan metode kualitatif deskripsi, penelitian ini menganalisis 14 adegan di film Fight Club yang menggambarkan karakter Sigma Male. Hasil yang dapat dikonklusikan dari penelitian ini adalah karakteristik Sigma Male yang digambarkan pada film Fight Club adalah karismatik, ketidakterikatan secara emosional dengan wanita, non-konformisme, toxic masculinity, dan nihilisme. |