| Mengenali kebutuhan unik teman Tuli, yang sering kali berjuang dengan keterbatasan sensorik, komunikasi, perilaku, dan keterbatasan dalam beraktivitas, sangatlah penting. Dalam berinteraksi dapat muncul konflik yang berasal dari kesalahpahaman, yang mengarah pada berbagai emosi negatif seperti kemarahan, kebencian, diam, menghindar, gosip, dan rasa tidak senang. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengatasi tantangan dalam memupuk sikap mengampuni di kalangan teman Tuli Efata melalui katekese berbasis visual yang efektif. Metode ini, memanfaatkan gambar, drama, video, dan bahasa isyarat, sehingga lebih efektif untuk menyampaikan pesan tentang sikap mengampuni. Penelitian ini, menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data yaitu wawancara, observasi, dan studi literatur. Subyek penelitan adalah teman Tuli di komunitas Efata Paroki Rawamangun. Berdasarkan penilitian diperoleh data bahwa teman Tuli Efata kurang memahami makna sikap mengampuni. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk membangun sikap mengampuni melalui katekese dengan metode berbasis Visual. Melalui Katekese berbasis visual teman Tuli lebih mudah memahami, merasakan dan terinspirasi, termotivasi melalui media visual seperti video, gambar, inspiratif dan bermakna pengampunan. |