Indonesia sudah memasuki era bonus demografi sejak tahun 2015, dan diperkirakan periode puncaknya terjadi pada tahun 2020-2035. Seiring dengan semakin membaiknya pelayanan di bidang kesehatan, maka rata-rata usia harapan hidup penduduk Indonesia juga semakin meningkat. Hal ini sekaligus menjadi fenomena dan tantangan bagi masyarakat di tahun-tahun mendatang yang akan mengalami adanya masa aging population atau penuaan populasi. Menjadi lansia adalah suatu proses perubahan dari masa muda, aktif bekerja, menuju pensiun dan usia lanjut yang tidak lagi produktif. Lansia juga mengalami proses degeneratif yaitu terjadinya kemunduran fungsi fisik maupun psikis, disertai dengan berbagai persoalan yang mengikutinya, para lansia perlu mendapat bantuan, perhatian dan pendampingan dari orang-orang di sekitarnya. Gereja sebagai persekutuan dan gerakan umat Allah sepatutnya terpanggil untuk membantu pendampingan agar lansia juga memperoleh kesempatan yang sama dalam hal pelayanan iman dan kehidupan menggereja, agar dapat bertumbuh dan berkembang sebagai pribadi yang bermartabat dan bermakna hidupnya bagi orang lain. Penelitian yang dilakukan dalam kelompok lansia Adiyuswo Simeon Hana paroki Tangerang, menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik observasi dan pengamatan langsung kepada para lansia, agar fenomena yang terkait dengan kelompok lansia dapat dipaparkan secara jernih menurut sudut pandang para lansia. Adapun luaran yang dihasilkan dalam penelitian tersebut berupa modul katekese yang diperuntukkan bagi umat atau keluarga-keluarga di paroki Tangerang agar mampu terlibat di dalam pendampingan para lansia. |