Anda belum login :: 23 Nov 2024 10:06 WIB
Detail
ArtikelRekonstruksi Kekhususan Jakarta: Tantangan bagi Gubernur Terpilih  
Oleh: Jaweng, Robert Endi
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional
Dalam koleksi: Analisis CSIS vol. 41 no. 2 (Jun. 2012), page 265-284.
Topik: Kekhususan Jakarta; Gubernur Terpilih; Pemilukada DKI; Ibukota Negara
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: AA74
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelSiapa pun calon terpilih dalam ajang Pemilukada 2012 ini, memenangkan posisi nomor satu di Propinsi DKI Jakarta berarti menjadi Gubernur paling berkuasa di seantero nusantara. Tidak saja di Ibukota Negara memang menumpuk segala sumber daya simbolik hingga material, tapi juga lantaran desain otonomi khusus Jakarta mendudukan secara kukuh sang Gubernur sebagai penguasa tunggal: dari level provinsi hingga kelurahan sebagai unit pemerintahan terendah. Sebagai daerah asimetris, Jakarta menganut single autonomy. Kalau kabupaten/kota di provinsi-provinsi lain sangat otonom-bahkan Kepala Daerahnya berkuasa nyaris menyerupai raja-raja kecil-di Jakarta mereka hanya berstatus wilayah kerja biasa. Kekuasaan politik dan wewenang kebijakan digenggam satu tangan, yakni Gubernur, sementara para walikota dan bupati administratif sekedar bawahan tanpa basis otoritas berarti. Namun, hasil studi lapangan menunjukkan, mikro-sentralisasi semacam itu ternyata justru menjadi salah satu sebab pokok buruk dan tak efektifnya tata kelola wilayah, layanan publik dan pembangunan ekonomi di Jakarta selama ini. Artikel ini bertujuan memetakan masalah sistemik tersebut dan pada gilirannya mengajukan sejumlah tawaran solusi yang penting untuk mulai dipikirkan oleh Gubernur baru DKI Jakarta.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)