Pemalsuan minyak goreng baru dengan minyak goreng bekas (jelantah) masih menjadi masalah di Indonesia. Untuk mendeteksi adanya pemalsuan minyak goreng yang dicampurkan dengan minyak bekas, diperlukan metode analisis yang lebih modern dan teknik lanjutan untuk mengatasi adanya kemungkinan proses daur ulang yang canggih. Banyak masyarakat membeli minyak goreng dengan harga yang murah tanpa mengetahui kualitas minyak goreng yang terjamin padahal berbahaya mempengaruhi kesehatannya secara jangka panjang. Penelitian ini mengembangkan pendekatan spektroskopi inframerah dan fluoresensi yang berbantuan kemometrika untuk autentikasi minyak goreng baru dan minyak goreng jelantah hasil daur ulang. Kurva kalibrasi dibuat dengan 690 seri konsentrasi larutan kalibrator dengan merk minyak yang berbeda, menunjukkan model kurva kalibrasi yang secara visual linear. Teknik kemometrika seperti PCA, PCA 3D, PLS-DA, dan PLS digunakan untuk mengklasifikasikan minyak goreng jelantah, campuran, atau baru, serta menunjukkan kemampuan yang signifikan dalam membedakan kategori-kategori tersebut baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode yang dikembangkan dapat menjadi alat yang efektif dalam mengautentikasi minyak goreng, sehingga dapat melindungi konsumen dari produk minyak goreng yang tidak memenuhi standar kualitas. |