Anda belum login :: 22 Nov 2024 23:26 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Gambaran Dinamika Resiliensi Pada Ibu yang Memiliki Anak Tunaganda
Bibliografi
Author:
STEFFI, KAMELIA
;
Chrisnatalia, Desy
(Advisor)
Topik:
dinamika resiliensi
;
ibu
;
anak tunaganda
Bahasa:
(ID )
Penerbit:
Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Tempat Terbit:
Jakarta
Tahun Terbit:
2024
Jenis:
Theses - Undergraduate Thesis - Abstract of Undergraduate Thesis
Fulltext:
202007000095_Kamelia Steffi_LembarAdministrasi.pdf
(365.38KB;
0 download
)
202007000095, Kamelia Steffi, Desy Chrisnatalia, Gambaran Dinamika Resiliensi Pada Ibu Yang Memiliki Anak Tunaganda,31Juli2024.pdf
(747.3KB;
2 download
)
Abstract
Tidak mudah bagi seorang ibu untuk menerima diagnosis jika anaknya terlahir dengan tunaganda dan menghadapi tantangan dalam membesarkan anaknya. Resiliensi diperlukan oleh ibu yang memiliki anak dengan tunaganda agar mampu mendampingi tumbuh kembang anak dengan maksimal.
Resiliensi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah proses, kemampuan, dan hasil dari adaptasi yang berhasil pada seseorang saat dirinya menghadapi hambatan atau situasi yang sifatnya mengancam. Penelitian ini memiliki tujuan untuk melihat gambaran dinamika resiliensi pada ibu yang memiliki anak tunaganda. Studi ini menggunakan teori resiliensi Karol Kumpfer. Proses resiliensi dapat dilihat melalui enam domain, yaitu stressor, faktor lingkungan, faktor internal, proses interaksi individu dan lingkungan, proses resiliensi, dan hasil positif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Partisipan penelitian adalah tiga orang ibu yang memiliki anak tunaganda klasifikasi fisik dan intelektual dengan rentang usia 6 sampai 12 tahun. Ketiga partisipan dipilih berdasarkan purposeful sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah semi-structured interview.
Hasil penelitian ini menunjukkan ketiga partisipan sudah menunjukan beberapa aspek resiliensi menurut Kumpfer. Setelah melewati tantangan yang ada, ketiga partisipan saat ini menjadi lebih bersyukur, lebih senang, dan bahagia dibandingkan saat awal mendapatkan diagnosa anak-anaknya. Ketiga partisipan juga sudah dapat menerima kondisi anak-anaknya dengan baik dan memutuskan untuk lebih berfokus pada perkembangan setiap anak-anaknya dan perencanaan masa depan mereka. Dalam proses resiliensi tersebut, faktor lingkungan protektif yang paling mendukung proses resiliensi ketiga partisipan adalah orang-orang terdekat individu, yang meliputi suami, anak, teman, komunitas, dan sesama ibu yang memiliki anak tunaganda. Sedangkan, faktor internal yang mendukung antara lain partisipan memiliki tujuan, kemampuan menyelesaikan masalah, berpikir positif, kemampuan mengambil hikmah dari masalah, memiliki tekad dan ketekunan, kemampuan bersosialisasi yang baik, serta penerimaan terhadap kondisi anak.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Lihat Sejarah Pengadaan
Konversi Metadata
Kembali
Process time: 0.171875 second(s)