Sebagai seorang ibu primipara, individu mengalami transisi drastis dari seseorang yang memiliki kebebasan menjadi seseorang dengan tanggung jawab yang besar untuk membesarkan anaknya. Perubahan tersebut, beserta dengan tuntutan dan ekspektasi masyarakat terkait ibu ideal, dapat menimbulkan adanya tekanan bagi ibu primipara yang kemudian dapat berdampak buruk pada kesehatan, baik secara fisik, maupun psikologis. Pada masa ini, ibu membutuhkan adanya dukungan dari pihak eksternal, yang mana keluarga besar memiliki peran yang besar. Namun bagi ibu primipara yang tinggal jauh dari keluarga besarnya, dukungan tersebut terbatasi jarak. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengatasi tantangan ini adalah dengan mengaplikasikan self-compassion, yang merupakan bentuk dukungan yang diberikan kepada diri sendiri. Hal ini dapat diraih dengan menerapkan tiga aspek self-compassion, yaitu self-kindness, sense of common humanity, dan mindfulness. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran self-compassion dari ibu primipara yang tinggal jauh dari keluarga besarnya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain penelitian fenomenologis deskriptif, yang berfokus pada pandangan individu terhadap suatu kejadian untuk memahami makna dari suatu pengalaman. Metode wawancara yang digunakan adalah wawancara semi terstruktur dengan jenis one-on-one interview. Karakteristik partisipan dari penelitian adalah ibu primipara dengan usia bayi 2-6 bulan, yang tinggal jauh dari keluarga besar. Jumlah partisipan dalam penelitian ini adalah tiga orang, yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Analisis data yang didapatkan terdiri dari lima langkah yaitu compiling, disassembling, reassembling, interpreting, dan concluding. Hasil dari penelitian menunjukkan ketiga partisipan telah memiliki ketiga aspek self-compassion, yang di antara lain adalah self-kindness, sense of common humanity, dan mindfulness, dan memiliki self-compassion |