Pada tahun 2022, pengeluaran uang yang dilakukan pemain game mobile untuk mikrotransaksi mencapai Rp 5,4 triliun atau USD 370 juta dan menunjukkan peningkatan sejumlah Rp 741 miliar dibandingkan tahun sebelumnya. Kemudahan pemain game dalam melakukan mikrotransaksi dapat disebabkan dari kemudahan orang dalam membuat virtual transaction. Perilaku mikrotransaksi dikhawatirkan dapat mendorong pemain untuk mengabaikan kesehatannya untuk terus melakukan mikrotransaksi, namun belum ada penelitian yang mendukung hal tersebut. Sebaliknya, beberapa penelitian menunjukkan bahwa perilaku mikrotransaksi dapat menyebabkan peningkatan pada well-being individu. Penggunaan mikrotransaksi juga dicemaskan akan membuat pemain game menjadi lebih boros dan tidak berhati-hati dalam menggunakan uangnya. Sebelum melihat potensi hubungan antara money attitude dan well-being yang dipengaruhi oleh perilaku mikrotransaksi, gambaran money attitude dan well-being perlu dilihat terlebih dahulu. Tujuan dari penelitian ini adalah melihat gambaran money attitude dan well-being yang sebenarnya pada pemain game mobile yang melakukan mikrotransaksi. Penelitian dilakukan dengan metode kuantitatif deskriptif menggunakan kuesioner yang disebarkan secara daring dengan purposive sampling pada pemain game mobile berusia 18 sampai 25 tahun di Jabodetabek yang melakukan mikrotransaksi. Jumlah responden yang mengisi kuesioner adalah 163 responden. Penelitian menggunakan alat ukur well-being PERMA-Profiler dan money attitude milik Yamauchi dan Templer, dan dianalisa menggunakan analisis deskriptif. Penelitian ini menggunakan program JASP untuk melakukan uji analisis deskriptif dan menggunakan uji internal consistency item homogeneity, item total correlation, serta Cronbach’s coefficient Alpha untuk menguji validitas dan reliabilitas pada penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemain game mobile berusia 18 sampai 25 tahun di Jabodetabek yang melakukan mikrotransaksi memiliki tingkat money attitude dan well-being yang tinggi. Pemain game mobile yang melakukan mikrotransaksi di Jabodetabek mengalami perasaan positif, interaksi positif, memiliki arah dalam hidup dan motivasi untuk meraih tujuan hidupnya, serta memandang uang sebagai simbol kesuksesan dalam jumlah sedang, sangat berhati-hati dalam menggunakan uangnya, dan bersikap ragu-ragu dan cemas saat menghadapi situasi yang berkaitan dengan uang. Penelitian selanjutnya dapat melihat gambaran money attitude dan well-being pada pemain game yang melakukan jenis mikrotransaksi yang spesifik, atau berdasarkan jumlah uang yang sudah dikeluarkan untuk mikrotransaksi. |