Talasemia mayor adalah penyakit genetik akibat kegagalan pada sumsum tulang memproduksi hemoglobin yang menyebabkan anemia kronis sehingga memerlukan transfusi darah seumur hidup. Penanganan talasemia menuntut perawatan intensif terutama pada Ibu sebagai perawat utama. Ibu dari anak talasemia mayor sering mengalami beban fisik, sosial, dan finansial, serta penurunan kondisi psikologis dan fisik. Gejala ini serupa dengan orientasi unmitigated communion (UC), yaitu seseorang membantu orang lain secara berlebihan tetapi enggan menerima dukungan, sehingga berdampak pada kesehatan psikis dan fisiknya. Perceived social support atau persepsi dukungan sosial berperan dalam menentukan tersedia atau tidaknya dukungan yang dibutuhkan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara UC dan persepsi dukungan sosial pada Ibu dari anak talasemia mayor usia 2-12 tahun dengan dengan metode penelitian kuantitatif, menggunakan kuesioner online terdiri dari Revised unmitigated communion scale (R-UCS) dan Multidimensional scale of perceived social support scale (MSPSS). Pemilihan responden menggunakan metode convenience sampling. Analisis utama menggunakan Spearman’s Rank Correlation.
Terkumpul 101 Ibu dengan usia median 39 tahun (25-58 tahun) dengan mayoritas 73.27% memiliki Tingkat UC sedang dan Tingkat persepsi dukungan sosial tinggi (61.39%). Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara UC dan persepsi dukungan sosial.
Meskipun hipotesis awal tidak terbukti, penelitian ini memperkaya pemahaman UC pada Ibu sebagai perawat talasemia mayor. Penelitian berikutnya dapat menggunakan mixed method untuk mendalami individu UC secara kualitatif. Mempertimbangkan faktor-faktor lain untuk memahami hubungan secara tidak langsung seperti, faktor budaya perlu diperhatikan mengingat Indonesia merupakan negara kolektivisme, dan faktor internal seperti resiliensi dan harga diri. |