| Perubahan ekonomi yang terjadi di Indonesia membuat jumlah perempuan lapangan pekerjaan meningkat. Perempuan yang bekerja dan memiliki anak usia prasekolah memiliki tanggung jawab dalam pekerjaan dan keluarga sehingga menjadi rentan mengalami ketidakseimbangan antara kehidupan pekerjaan dan keluarga akibat tuntutan yang diberikan dari kedua peran. Konflik peran ganda akan dirasakan Ibu bekerja apabila tanggung jawab dalam pekerjaan atau keluarga tidak selesai dengan baik (Handayani et al., 2015, dalam Pratiwi, 2021). Menjaga keseimbangan pekerjaan dan keluarga melibatkan kesehatan fisik dan emosional Ibu bekerja (Lakshmi & Prasanth, 2018). Maka, work-family balance adalah suatu keharusan bagi Ibu bekerja untuk memperoleh kualitas dan kepuasan hidup yang baik. Work-family balance disesuaikan dengan demografis, peran gender, karakteristik sosio-ekonomis dan lingkungan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran dan faktor-faktor yang berperan dalam work-family balance Ibu bekerja yang memiliki anak usia prasekolah. Penelitian ini menggunakan teori work-family balance yang dikemukakan oleh Marks & MacDermid (1996). Work-family balance adalah orientasi individu terhadap peran kehidupan yang berbeda atau fenomena interrole. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan analisis tematik. Dalam penelitian ini, terdapat empat partisipan yang merupakan seorang Ibu bekerja yang memiliki anak usia prasekolah. Partisipan dipilih menggunakan metode purposive sampling dengan jenis homogenous sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan work-family balance Ibu bekerja relatif kurang seimbang dalam hal alokasi waktu dan keterlibatan psikologis di kedua peran namun merasa puas dengan kondisi kesehariannya. Hal ini disebabkan oleh faktor eksternal dan internal yang memengaruhi work-family balance yaitu fleksibilitas lingkungan pekerjaan, dukungan keluarga besar, peran suami dalam rumah tangga, status sosioekonomi, tuntutan pengasuhan anak usia prasekolah, kemampuan manajemen waktu, dan pengelolaan emosi. Partisipan menunjukkan bahwa komponen waktu dan keterlibatan psikologis memengaruhi satu sama lain dan komponen kepuasan dapat didukung oleh faktor eksternal dan internal. |