Kandidiasis merupakan penyakit jamur dengan insidensi tinggi yang disebabkan oleh Candida albicans. Alternatif terapi yang potensial perlu dieksplorasi mengingat resistensi terhadap obat antijamur yang kian meningkat. Eksplorasi terapi alternatif dapat menggunakan tanaman tradisional dengan efek antijamur, seperti jintan hitam (Nigella sativa, L.) dengan timokuinon sebagai konstituen utama. Namun, penelitian aktivitas antijamur terhadap jintan hitam asal Indonesia masih terbatas. Penelitian ini mengeksplorasi aktivitas antijamur oleh ekstrak jintan hitam asal Boyolali dan Bantul hasil variasi metode ekstraksi Ultrasound Assisted Extraction (UAE) pada 15, 30, 45, dan 60 menit terhadap Candida albicans ATCC 90028 dan isolat klinis Candida albicans. Pengujian aktivitas antifungal dilakukan dengan metode mikrodilusi dan menghasilkan nilai Minimal Inhibitory Concentration (MIC) yang bervariasi berdasarkan waktu ekstraksi dan lokasi penanaman jintan. Hasil pengujian terhadap Candida albicans ATCC 90028 menunjukkan nilai rata-rata MIC ekstrak jintan hitam asal Bantul sebesar 5.2 mg/ml, 6.2 mg/ml, 5.2 mg/ml, dan 7.2 mg/ml, dan asal Boyolali sebesar 12.5 mg/ml, 7.2 mg/ml, 7.2 mg/ml, dan 10.4 mg/ml untuk variasi waktu ekstraksi 15, 30, 45, dan 60 menit. Pengujian terhadap isolat klinis Candida albicans menunjukkan MIC untuk ekstrak jintan hitam asal Bantul sebesar 5.2 mg/ml, 6.2 mg/ml, 4.1 mg/ml, dan 7.2 mg/ml, dan asal Boyolali sebesar 12.5 mg/ml, 7.2 mg/ml, 7.2 mg/ml, dan 10.4 mg/ml untuk variasi waktu ekstraksi 15, 30, 45, dan 60 menit. Uji mikrodilusi dengan timokuinon murni juga dilakukan untuk membandingkan aktivitas antijamur jintan hitam dengan konstituen utamanya. Uji mikrodilusi dengan timokuinon murni menghasilkan nilai MIC sebesar 8 µg/mL untuk kedua jenis Candida albicans. Hal tersebut menegaskan bahwa timokuinon memiliki aktivitas antijamur yang efektif pada konsentrasi yang jauh lebih rendah. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa variasi waktu ekstraksi tidak berpengaruh signifikan (p > 0.05) terhadap aktivitas antijamur, sedangkan lokasi penanaman berpengaruh signifikan (p < 0.05) terhadap aktivitas antijamur jintan hitam |