Kratom (Mitragyna speciosa Korth.) adalah tanaman herbal di Indonesia yang dapat digunakan untuk terapi manajemen nyeri. Meskipun ada kontroversi mengenai efektivitas dan keamanannya, senyawa alkaloid kratom menunjukkan potensi dalam menghambat enzim siklooksigenase 2 (COX-2), yang terlibat dalam respon inflamasi dan nyeri. Teknik pengujian yang dilakukan, yaitu penambatan molekul, mekanika kuantum, dan dinamika molekuler. Targeted docking adalah metode penambatan molekuler yang digunakan dan menunjukan energi affinitas (kcal/mol) yang rendah pada senyawa alkaloid antara lain, yaitu -8,3 kcal/mol, -8,24 kcal/mol, -8,1 kcal/mol, -8,1 kcal/mol dan -7,98 kcal/mol. Kemudian, pada ligan dengan kode 8, 18, dan 22 terdapat interaksi hidrogen, hidrofobik, dan elektrostatik dengan situs aktif COX – 2, yakni Glu 524 dan Arg 120. Simulasi dinamika molekuler menunjukan stabilitas yang baik pada interaksi ligan dengan reseptor target dilihat dalam pola grafik RMSD dan RMSF, yakni dibawah 2Å. Selain itu, stabilitas konformasi protein COX – 2 baik ditunjukan pada grafik SASA dan Rg. Energi total dalam kalkulasi DFT pada struktur sebelum dinamika molekuler lebih rendah dibandingkan dengan struktur setelah dinamika molekuler, namun pada senyawa dengan kode 13 memiliki stabilitas yang baik ditunjukan energi yang lebih rendah setelah dinamika molekuler. Dengan demikian, hasil analisis komputasional ini menunjukkan kelima senyawa alkaloid dari daun kratom berpotensi sebagai agen analgesik non-narkotika yang sinergis dengan celecoxib dan rofecoxib melalui mekanisme pengikatan dengan enzim COX – 2. |